P RODUKSI
Dalam operasional stasion penyiaran penyiapan program-program yang akan disiarkan penyiapan program memegang peranan penting. Penyiapan program dapat dilakukan melalui pembelian kepada pihak lain (production house) baik dalam maupun luar negeri atau memproduksi program-program yang akan disiarkan. Karena itu dalam setiap stasion televisi terdapat bagian yang disebut bagian produksi.
Kegiatan produksi dalam stasion penyiaran perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik menyebabkan Produksi harus melalui tahap-tahap yang ada dalam manajemen. Kata managemen adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris ”management”. Menurut asal katanya management dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan memfasilitasi kerja orang-orang secara oraginisir dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Management is the process of directing and facilitating the work of people in group to achieve a desired (Jhon D. Millet). Kontz dan O’Donnel menjelaskan : Management is getting thing done through the effort of other people. Dari definisi tersebut tergambar bahwa manejemen merupakan usaha untuk menggerakkan sesuatu melalui kerja orang lain.
Definisi lain menyebutkan bahwa manajemen merupakan proses membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan berbagai usaha anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut setidaknya ada lima unsur manajemen yaitu :
- Perencanaan (planning)
- Pengorganisasian (organizing)
- Pelaksanaan (actuating)
- Pengendalian (controlling)
- Penilaian (evaluating)
Kelima unsur tersebut dalam ilmu manajemen biasa disingkat menjadi POAC.
Dalam kegiatan produksi program televisi kelima unsur manajemen ini harus diterapkan untuk mancapai hasil yang diharapkan yang akhirnya dapat membantu pencapaian visi dan misi suatu stasion penyiaran tersebut.
Perencanaan (Planning)
Unsur perencanaan dilakukan dalam setiap pembuatan program televisi. Produser program harus melakukan perencanaan (planning) baik yang antara lain dimulai dari ide atau tema, naskah, lokasi shooting, kru produksi, peralatan, pemain dan biayanya (budgeting).
Pengorganisasian (Organizing)
Setelah perencanaan dibuat produser perlu mengorganisasikan seluruh unsur yang terkait, misalnya masalah perijinan, masalah kesiapan semua unsure yang akan terlibat dalam suatu kegiatan produksi. Kegiatan mengorganisasikan ini bertujuan agar semua unsure yang terlibat mempunyai kaitan satu sama lain pada saat produksi dilakukan. Tidak ada satu bagian pun yang tidak mengetahui kegiatan bagian lain.
Pelaksanaan (Actuating)
Dalam pelaksanaan produksi produser juga harus melakukan penjelasan/petunjuk kepada seluruh unsur yang terlibat, memberikan motivasi dan arahan sehingga seluruh kru produksi dapat melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang sudah dibuat dan tepat waktu
Pengawasan (Controlling)
Ketika proses produksi dimulai Produser harus melakukan pengendalian/pemantauan guna melihat keterlaksanaan pelaksanaan tugas oleh seluruh kru. Dalam pengawasan produser harus membekali diri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah seluruh kru melaksanakan tugas dengan baik) dan operasional peralatan/ apakah seluruh peralatan bekerja dengan baik dan apakah pemain juga sudah berfungsi sesuai tuntutan skenario.
Selama proses produksi, bila dijumpai sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, produser perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan sehingga proses produksi dapat berjalan kembali seperti yang diharapkan dan selesai tepat waktu. Produser juga harus mengantisipasi apabila terjadi perubahan saat berlangsungnya produksi.
Penilaian (Evaluasi)
Unsur terakhir dalam manajemen produksi adalah evaluasi. Kegiatan evaluasi ini sangat penting guna mengendalikan kualitas produksi yang telah dihasilkan. Jika berdasarkan hasil evaluasi kualitas produksi tidak mencapai seperti yang diharapkan, maka kru produksi perlu merevisi program dan memperbaiki kinerja untuk masa yang akan datang.
Evaluasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
· evaluasi terhadap kinerja produksi
· evaluasi terhadap program itu sendiri.
Evaluasi terhadap kinerja program menyangkur penilaian terhadap keseluruhan proses produksi dimulai dari naskah, pemain, peralatan, pekerja produksi. Dengan kata lain semua proses produksi yang telah menghasilkan suatu program harus dinilai karena makin baik proses produksi maka akan baik pula program yang dihasilkan.
Evaluasi program dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : tahap post production (tahap setelah program selesai) dan tahap post on air (tahap setelah program ditayangkan).
Evaluasi Post Production
Setelah program selesai dan menjadi suatu kemasan, program dievaluasi oleh seluruh produser yang melibatkan seluruh kru produksi termasuk pemainnya. Mekanisme dapat dilakukan secara bertahap maupun secara keseluruhan. Yang dimaksud dengan secara bertahap adalah setiap satu segment selesai dipreview ulang sehingga apabila terjadi kekurangan dapat langsung diperbaiki. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan dengan mempreview program yang sudah selesai
Kedua vcara evaluasi ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Kelebihan evaluasi secara bertahap :adalah mudah melakukan revisi karena insert gambar dapat disesuaikan dengan segment berikutnya yang belum dibuat, sedangkan kelemahannya menyebabkan durasi program bertambah sehingga seringkali harus menguragi segment berikutnya.
Kelebihan evaluasi secara keseluruhan adalah kesinambungan tiap segment tetap terjaga sementara kekurangannya juga menyangkut perpanjangan durasi.
Evaluasi Post On Air
Evaluasi ini dilakukan oleh oleh Produser program tersebut dan juga oleh stasion yang menayangkan program tersebut.
Dari sisi stasiun penyiaran, berhasil atau tidaknya suatu program dapat dilihat dari perolehan rating dan audience share program tersebut yang akan berakibat banyaknya iklan dalam program tersebut. Bahkan apabila program tersebut sangat bagus, tidak menutup kemungkinan biaya produksi akan ditanggung oleh sponsor. Namun demikian evaluasi yang dilakukan oleh stasion penyiaran memakan waktu paling sedikit tiga bulan. Evaluasi ini akan berakibat kepada maju tidaknya rumah produksi yangmemproduksi program tersebut yang berakibat makin banyaknya pesanan program dan membuat kru produksi yang terlibat semakin diminati. Keberhasilan program sangat ditentukan oleh kualitas kru produksi yang terlibat dalam proses produksi.
Evaluasi yang dilakukan oleh produser program bertujuan untuk meningkatkan kualitas program yang dihasilakn yang melibatkan orang-orang yang melakukan proses produksi.
Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu program berbanding lurus denga n keberhasilan suatu stasion penyiaran dan juga berbanding lurus dengan kualitas kru produksi yang teribat dalam proses produksi.
PROSES PRODUKSI PROGRAM TELEVISI
Produksi Televisi Sebagai Suatu Sistem
Proses produksi program televisi dapat dikatakan sebagai sebuah sistem, artinya antara komponen yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan dan saling terikat satu sama lain. Kegagalan pada salah satu proses akan menyebabkan sulitnya membuat program yang enak ditonton dan mempunyai kesinambungan yang utuh. Proses produksi yang dimulai dari adanya suatu ide yang kemudian dikembangkan dalam bentuk naskah dan akhirnya divisualisasikan menjadi suatu bentuk program yang kemudian harus dievaluasi untuk mengetahui mutu dari program tesebut melibatkan orang-orang yang kompeten di bidangnya, berdedikasi tinggi dan mempunyai kemampuan untuk bekerjasama dalam tim dengan baik.
Proses produksi yang merupakan suatu sistem kerja yang saling terikat satu sama lain dapat digambarkan sebagai berikut :
Umpan Balik
Input suatu kegiatan produksi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi lima hal yaitu :
· sumber daya manusia,
· keuangan,
· material,
· mesin/peralatan
· metode.
Input merupakan komponen yang menentukan keberhasilan suatu produksi. Makin baik input yang ada dapat diprediksikan kualitas produksi akan baik. Sebalikan bila kualitas sumber daya kurang memadai, biaya produksi kurang memadai, material dan mesin kurang baik dan metode kerja kurang baik, dapat diprediksikan kualitas produksi kurang baik.
Setelah input diterima dan dikaji selanjutnya dilakukan proses transformasi produksi. Segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada proses produksi ditransformasikan menjadi sebuah modal proses produksi guna mendukung kualitas yang baik.
Setelah itu out produksi perlu dinilai sebagai umpat balik terhadap input yang ada. Berdasarkan hasil umpan balik dapat dilihat komponen mana yang perlu diperbaiki dari input yang ada. Apakah komponen SDM, keuangan, peralatan atau komponen lainnya.
Produksi Televisi Sebagai Suatu Proses
Bila kita melihat kegiatan produksi sebagai sebuah proses, maka yang menjadi input kegiatan produksi adalah ide, pesanan, naskah dan dana.
Proses produksi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Adapun out putnya adalah berupa master program yang akan disiarkan, seperti tergambar pada bagan di bawah ini:
Umpan Balik
Kegiatan Pra Produksi , dapat dirinci dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Penelaahan naskah meliputi
- Perencanaan Anggaran
- Script Conference
- Penentuan dan Penyusunan Kerabat kerja
- Break down naskah dan Story Board.
- Hunting ; pencarian lokasi produksi.
- Casting; penentuan pemain dengan camera .
- Scheduling; penjadwalan pengambilan gambar.
- Production Meeting; melibatkan seluruh kru produksi dan pemain
- Penentuan Konsep Musik dan pembuatannya
- Persiapan Peralatan produksi.
Kegiatan ini melibatkan pihak luar yang tidak terlibat dalam proses produksi yaitu finace (dalam hal pendanaan, teknik dan provider (pemilik peralatan yang disewa)
Kegiatan Produksi, dapat dirinci dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Pemanggilan pemain
- Penyediaan Akomodasi dan konsumsi
- Penyediaan properti dan kostum
- Penyediaan fasilitas pendukung (transportasi, listrik, keamanan, dll)
- Penempatan peralatan
- Make up
- Latihan
- Pengambilan gambar (out door, in door, studio)
- Pencatatan adegan
- Dokumentasi
- Pembuatan Animasi
Kegiatan Pasca Produksi, dapat dirinci dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Pengecekan hasil rekaman
- Pengecekan daily shooting reports
- Pengecekkan peralatan pasca pakai
- Digitilizer (prose digitalisasi program yang sudah selesai diproduksi. Prose ini diperlukan apabila saat pengambilan gambar bahan yang dipakai (kaset) bukan digital sehinggga apabila akan ditayangkan harus sesuai dengan mesin siar stasion penyiaran yang pada saat ini sudah menggunakan system digital
- Penyuntingan awal (rough cut)
- Mixing (pengisian narasi, musik, sound effect dll)
- Penyuntingan akhir (final cut)
- Packaging
- Preview (pada saat preview sudah dapat dilakukan evaluasi awal terhadap program yang sudah selesai diproduksi).
- Pencatatan penggunaan budget produksi.
- Penghitungan biaya yang sudah dipakai dalam proses produksi
- Perkiraan biaya tambahan apabila pada saat evaluasi terdapat banyak hal yang harus diperbaiki.
- Penilaian terhadap kinarja tim
TUGAS DAN FUNGSI KRU PRODUKSI
Sebelum membahas tentang tugas dan fungsi kru produksi program televisi, coba anda perhatikan bagan di bawah ini:
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci tugas dan fungsi masing-masing.
Tugas dan Tanggung Jawab Produser
Seorang produser dapat dikatakan perpanjangan tangan dari pemilik rumah produksi (dalam hal ini apabila program diproduksi oleh rumah produksi) atau seorang yang harus dapat memahami visi dan misi suatu stasion penyiaran (apabila program diproduksi secara in house). Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
- Merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan program televisi (penelitian, pengembangan ide, perencanaan anggaran, penyediaan fasilitas, dll)
- Bertanggung jawab terhadap produksi program televisi secara tepat waktu.
- Bertanggung jawab terhadap kualitas program televisi.
- Bertanggungjawab terhadap seluruh keuangan produksi
- Bertanggungjawab terhadap seluruh prose produksi termasuk terhadp kru, pemain dan penunjang produksi
Tugas dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Seseorang dapat dikatakan sebgai penulis naskah apabila dia dapat menulis suatu cerita sambil membayangkan visualisasi apa yang akan dibuat dari cerita yang ditulisnya.Ia juga harus seorang yang mempunyai wasan luas dan menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Selain itu sebaiknya ia juga harus bisa bekerjasama dalam team. Hal ini penting karena apabila naskah yang ditulisnya akan diproduksi, naskah tersebut akan direview oeleh orang lain dalam hal ini seluruh kru produksi. Ia juga harus dapat menuliskan ide yang disampaikan oleh orang lain dalam hal ini produser. Dengan demikian tugas pokok dari penulis naskah adalah :
- Menyusun naskah sesuai dengan ide-ide yang disampaikan oleh produser dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program televisi.
- Memperbaiki naskah yang apabila karena sesuatu hal harus diubah saat dilakukan pengambilan gambar sehingga hasil yang diharapkan tidak berubah dari ide awal.
Tugas dan Tanggung Jawab Sutradara
Seorang sutradara bertanggungjawab terhadap prose produksi mulai dari pra produksi, saat produksi dan post produksi sampai evaluasi.
Adapun rincian tugas-tugas sutradara adalah :
- Menginterpretasikan naskah ke dalam visual, breakdown ke dalam rincian scene
- Menentukan dan hunting lokasi/ setting
- Menentukan bagaimana scene di buat shot
- Bersama-sama dengan produser memilih staf kunci seperti pemain, kameraman, editor, audioman (semua kru produksi)
- Mensupervisi kinerja staf kameramen, lighting, sound dan art design
- Mengarahkan penampilan pemain
- Menentukan urutan dan proses pembuatan film
- Menentukan soundtrack dan musik.
- Menentukan sound effeck.
- Menentukan sound track
- Menentukan pemain pengganti
- Menentukan property
- Menentukan kru pengganti apabila kru inti berhalangan
Tugas dan Tanggung Jawab Kameraman
- Berdiskusi dengan produser dan sutradara tentang alur cerita program
- Mempelajari naskah
- Menginterpretasikan bagaimana sebuah scene dapat diambil.
- Memberikan pendapat tentang cara pengambilan gambar yang terbaik
- Memilih kamera, lensa kamera dan pencahayaan yang pas
- Bekerjasama secara akrab dalam mengikuti instruksi sutradara.
- Mengoperasikan kamera untuk pengambilan gambar.
Tugas Penyunting Gambar (editor)
- Menerima film atau gambar-gambar dan rekaman kejadian shooting dari bagian produksi di lokasi shooting;
- Mencermati gambar-gambar bersama produser dan sutradara
- Mendigitalisasi gambar ke dalam hard-disk
- Menentukan shot-shot yang dipotong dan disimpan
- Mengurutkan shot ke dalam draft edit
- Mixing musik, soun effect, narasi ke dalam cutting akhir
- Mengedit film sesuai dengan durasi waktu yang ditetapkan
- Menjamin bahwa gambar-gambar yang dipilih dapat lulus sensor