MODUL 11
OPERASIONAL STASIUN PENYIARAN
OLEH : Drs.H.SYAFEI.S
POKOK BAHASAN
Pengertian operasional penyiaran berita Stasiun penyiaran mencakup tentang studio berita, SNG, dan ENG, Redaksi/News room, dokumentasi berita, Stasiun Televisi.
DESKRIPSI
Pokok bahasan tentang operasonal penyiaran membahas tentang Studio berita, SNG, dan ENG, Redaksi/News room, dokumentasi berita Stasiun penyiaran Televisi
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pokok bahasan ini setidaknya Mahasiswa mengerti dengan jelas operasional Stasiun penyiaran yang mencakup tentang Studio berita, SNG, dan ENG, Redaksi/News room, dokumentasi berita, Stasiun penyiaran Televisi.
OPERASIONAL STASIUN PENYIARAN
KEPUSTAKAAN
1.WAHYUDI J.B, DASAR-DASAR JURNALISTIK RADIO DAN TELEVISI, GAJAH GITA
2.ASEP SYAMSUL .ROMLI, BROADCAST JOURNALISM, YAYASAN NUSANTARA CENDIA, BANDUNG,2004
3. MORISSAN , MEDIA PENYIARAN
RAMDINA, PRAKARSA, JAKARTA 2005
PENYIARAN PROGRAM INFORMASI/BERITA
Program informasi adalah segala jenis siaran yqng tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan ( informasi ) kepada khalayak audien . Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Dengan demikian, program informasi tidak hanya sebatas program berita dimana presenter atau penyiar berita membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show ( perbincangan ) umpamanya wawancara dengan tokoh masyarakat, artis , pejabat tinggi, orang terkenal atau dengan siapa saja. Untuk melaksanakan semua kegiatan ini dapat dilakukan diluar Studio maupun didalam Studio dari Stasiun Televisi.
Stasiun Televisi biasanya memiliki beberapa Studio dan peralatan sendiri yang akan digunakan untuk keperluan memproduksi Program Acara disamping untuk menyiarkan Acara yang telah diproduksi.
Studio Televisi merupakan tempat yang penting di Stasiun Televisi, karena ditempat inilah semua aktivitas pembuatan Program dilakukan. Untuk menunjang kegiatan Studio, dilengkapi peralatan pendukung seperti, peralatan editing, lighting system, kamera, audio system, production control, master control dan program continuity room. Dengan demikian setiap Stasiun Televisi memiliki Studio lengkap dengan peralatannya, Transmisi atau pemancar dan Personil yang akan mengoperasikan peralatan dimaksud.
Salah satu pengguna Studio dan peralatannya adalah bagian atau departemen Pemberitaan. Departemen pemberitaan inilah yang akan mengelola Program Informasi yang bertujuan memberikan Informasi kepada Pemirsa atau Audien. Untuk memproduksi Program informasi departemen Pemberitaan menyusun Personil pemberitaan yang terdiri dari Produser, Pengarah acara, Asisten Pengarah acara, Pewawancara, serta kerabat kerja lainnya seperti, Cameraman, audioman, ligtingman, pemadu gambar, penata gambar, juru rekam, dan mereka yang terdiri dari banyak profesi itulah yang akan memproduksi acara di Studio.
Sedangkan untuk memproduksi khusus berita dilakukan diStudio yang dilengkapi kamera yang memiliki peralatan telepromter. Teleprompter ini berfungsi membantu penyiar dengan membaca naskah berita dengan melihat teks naskah berita langsung didepan kamera tersebut. Sehingga pemirsa atau audien melihat penyiar seolah-alah hapal berita tersebut karena penyiar tetap melihat atau menatap pemirsa tanpa melihat kebawah atau kemeja tempat naskah biasa ditempatkan dan dibaca penyiar. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya peralatan teleprompter yang ditempatkan persis didepan lensa kamera. Prinsip kerja peralatan teleprompter ini sebagai berikut,
Teleprompter dalam bahasa inggris yang mempunyai pengertian adalah Tele berarti jauh sedangkan prompter adalah pembisik, sehingga teleprompter sama dengan pembisik dari jauh. Dengan demikian alat ini seolah-olah membisikkan kepada penyiar naskah berita tersebut sehingga pembaca berita tidak perlu melihat kebawah/kemeja tempat naskah diletakkan, seperti penyiaran berita dilakukan sebelum alat teleprompter ditemukan.
REDAKSI/NEWS ROOM DAN DOKUMENTASI
Produksi Berita atau Hard News, penggarapannya yang dimulai liputan berita dilakukan oleh Reporter dan Kameramen Pemberitaan serta Editor untuk di Studio.
Produksi berita umpamanya, pada dasarnya proses produksinya melalui tiga tahapan yakni pre production, production, post production.
Pre production/perencanaan dimulai dari mencari / mendata informasi yang masuk dari beberapa sumber. Kemudian dilakukan rapat Redaksi untuk membahas seluruh informasi yang masuk keruang Redaksi, membicarakan nilai berita dan jenis berita yang akan diliput. Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan produksi atau shooting yang dilakukan Cameraman, Reporter dan kerabat kerja lainnya. Tahap akhir adalah pasca produksi yakni Reporter dan Cameraman menyerahkan hasil shooting kepada News Editor dan naskah dibuat Reporter yang kemudian diserahkan kepada Editor in chief untuk dicheck dan hasilnya diserahkan kepada Editor/penata gambar.
Selesai proses produksi tersebut barulah kemudian disiarkan dengan dibacakan oleh pembaca berita/Penyiar. Setelah berita disiarkan kemudian disimpan sebagai dokumentasi berita yang nantinya diperlukan sebagai bahan siaran yang akan datang atau sebagai pertanggungan jawaban tentang penyiaran berita. Dokumentasi berita ini termasuk hal yang penting dalam proses pembuatan berita, karena dokumentasi berita ini bukan saja disimpan untuk keperluan berita yang akan datang seperti untuk berita sepekan dan berita akhir tahun atau kaledaiscope, tetapi juga dapat dipakai sebagai berita yang sumbernya dari kepustakaan atau dokumentasi. Sementar itu yang dimaksud program informasi, sebagaimana di jelaskan sebelumnya adalah bukan hanya siaran berita yang disampaikan pembaca berita atau penyiar, tetapi mencakup juga segala penyajian yang berbentuk informasi yakni news bulletin, news magazine, current affair, seperti: wawancara/dialog, talkshow, reportase dan komentar.
Program informasi secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu Hard news (berita keras) dan soft news ,(berita lunak).
Hard news atau disebut juga Straight news adalah segala informasi yang penting, menarik, actual dan yang mempunyai nilai berita dan harus segera ditayangkan kepada pemirsa atau audien, sedangkan Soft news atau berita lunak adalah semua informasi yang penting dan menarik yang disiarkan secara mendalam (indepth) namun tidak harus segera disiarkan (timeless) dan dalam penyampaiannya dibuat seperti News magazine (majalah udara)
Program informasi juga dapat digabungkan dengan karya artistik seperti dalam acara talk-show. Penggabungan ini lebih cocok pada medium Televisi karena siaran Televisi lebih berperan sebagai media hiburan.
Dalam acara talk-show ini Pembawa acara harus mampu memadukan seni panggung (artistik) dan tehnik wawancara (jurnalistik).
Pembawa acara atau penyaji karya artistik dan jurnalistik juga memiliki penampilan yang berbeda. Penyaji karya artistik lebih bersifat santai nonformal, sedangkan penyaji karya jurnalistik bersifat serius.
Mengingat adanya perbedaan yang mendasarkan antara siaran karya jurnalistik dan siaran karya artistic, maka kedua jenis siaran ini dikelola oleh dua bidang yang terpisah. Namun sebenarnya kedua bidang ini harus dikelola oleh petugas ataupun broadcaster yang memiliki ilmu komunikasi, karena pada dasarnya penyelenggaraan Siaran Televisi adalah merupakan kegiatan proses Komunikasi Massa.
Bidang karya artistik dikelola oleh mereka yang memiliki naluri seni dan tanggung jawab moral terhadap semua siaran yang ditujukan kepada Audien. Sementara itu pengelola bidang jurnalistik, disamping mempunyai tanggung jawab moral juga harus mengikuti ketentuan kaedah atau kode jurnalistik.
Oleh sebab itu Stasiun Televisi harus melakukan perencanaan yang matang, kemudian memproduksinya dan melakukan penyiaran berbagai mata acara yang bersifat karya artistik seperti acara hiburan, komedi, film, sinetron.
Disamping itu juga harus menyelenggarakan siaran yang bersifat karya jurnalistik seperti acara Berita atau Stright news, Soft news, News and Current Affairs yang bersumber dari peristiwa, pendapat dan realita yang terjadi dan tidak direncanakan terlebih dahulu. Namun harus disiarkan segera mungkin atau pada kesempatan yang pertama untuk menjaga nilai aktualitas kejadian tersebut yang akan disampaikan kepada audien. Peran Televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Stasiun Televisi adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat.
Media Televisi biasanya menyajikan berita keras ( hard news ) secara reguler yang ditayangkan dalam suatu program berita. Stasiun Televisi besar biasanya menyajikan program berita beberapa kali dalam sehari umpamanya pada pagi hari, siang sore atau petang dan tengah malam.
Bahkan ada Stasiun Televisi yang menyajikan program berita dalam setiap jam walaupun durasinya cukup singkat atau kurang dari lima menit.
Dalam berita berita mengenai komplik Stasiun Televisi menjadi medium informasi yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan Stasiun Televisi menyajikan gambar yang menjadi bukti yang tidak dapat dipungkiri.
Infotainment juga merupakan salah satu bentuk program berita. Kata infotainment berasal dari dua kata dalam bahasa inggris yakni information ( informasi ) dan entertainment ( hiburan ). Namun demikian fungsi infotainment sebenarnya lebih mengarah sebagai hiburan bagi Audien. Program infotainment yang banyak ditayangkan oleh berbagai Stasiun Televisi juga salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Disamping itu ada juga peristiwa yang tidak harus diliput dan disampaikan sedini mungkin atau timeless.yang disebut berita lunak ( Soft News ) .
Berita lunak adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam ( indepth ) namun tidak tidak bersifat harus segera ditayangkan.
Stasiun Televisi menggunakan berbagai istilah ( nama ) untuk jenis berita lunak ini misalnya News Magazine ( Majalah Berita ) Current Affair dan lain lain.
Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang cukup besar. Mereka ingin tahun apa yang sedang terjadi ditengah masyarakat oleh sebab itu Progaramer dari Stasiun Televisi dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang itu untuk menarik sebanyak mungkin khalayak Pemirsa atau Audien .
Berita lunak atau Soft News dapat berbentuk perbincangan ( Talk show ) ataupun laporan-laporan khusus seperti perkembangan trend atau gaya hidup.
Kedua jenis program karya jurnalistik Televisi ini memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal atau masalah yang berkembang. Prgram informasi dalam kategori berita keras atau hard news dapat dibedakan berita lunak atau soft news dapat dibedakan sifatnya sebagaimana dapat dijelaskan sebagai berikut
Hard News ( berita keras )
Harus ada peristiwa yang terjadi terlebih dahulu
Peristiwa harus benar actual ( baru terjadi )
Harus disiarkan segera mungkin
Mengutamakan informasi yang terpenting saja .
Tidak menekankan sisi human interest
Laporan disampaikan tidak secara mendalam ( singkat ).
Ditayangkan dalam program berita.
Soft News ( berita lunak )
Tidak harus ada peristiwa terlebih dahulu
Tidak mesti harus actual
Tidak bersifat segera ( time less )
Menekankan pada segi detail dan segi human interest
Laporan bersifat mendalam (indepth) dan ditayangkan dalam program lainnya
.
SATELIT NEWS GATHERING
Pada umumnya Stasiun Televisi menginvestasikan dana yang cukup besar untuk kegiatan pemberitaan dalam hal pembelian peralatan seperti untuk keperluan siaran langsung ( live ) dengan peralatan SNG ( Satelite News Gathering ) dan peralatan lainnya serta kegiatan pemberitaan dalam porsi waktu siaran yang cukup besar.
Satelit news gathering ini bekerja seperti transmitter stasiun televisi yakni mendapat signal audio yang diperoleh dari microphone dan audio mixer serta video signal yang diperoleh dari camera electronic, kemudian baru ditransmisikan kesatelit dan dari satelit dipancarkan kepesawat satellite receiver yang merupakan bagian dari SNG dan dikirim keperalatan yang ada distasiun televisi. Jadi pada dasarnya peralatan SNG ini memiliki Pemancar untuk melancarkan signal kesatelit yang disebut juga uplink dan receiver yang berfungsi menerima signal dari satellite yang disebut juga downlink.
ELECTRONICS NEWS GATHERING ( ENG )
Electronic news gathering pada mulanya digunakan sebagai mencari berita yang dilakukan seorang camera man dan reporter dengan istilah lain hunting berita. Namun saat ini ENG camera juga dipergunakan untuk membuat film atau sinetron. Sebelum adanya electronic news gathering, petugas pemberitaan dalam memproduksi berita harus menggunakan film atau camera film dan audio cassette recorder yang dipergunakan untuk merekam suaranya. Dalam memproduksi berita dengan film dilakukan dengan dua cara yakni memproduksi berita yang menghasilkan video/gambar tetapi tanpa sound atau tanpa suara dan memproduksi berita dengan sound atau dengan suara. Bila dilhat dari kedua kegiatan ini maka ada dua camera yang memiliki perbedaan yaitu camera khusus untuk meliput berita tanpa suara, dan camera lainnya yang dapat meliput gambar/video bersama suara sekalgus. Dengan demikian kesimpulannya berarti ada dua kamera yang mempunyai fungsi yang berbeda tidak seperti camera electronic ENG, semuanya dapat merekam gambar dengan suara sedangkan kamera film meliput kegiatan berita dengan gambar tanpa suara dan meliput berita dengan gambar dan suara. Namun saat ini kebanyakan Stasiun Televisi tidak lagi menggunakan film untuk memproduksi berita. Hal ini disebabkan menggunakan camera film kurang praktis dan mahal bila dibanding dengan peralatan Camera electronik.
Sebagai bahan perbandingan, misal menggunakan camera film, camera tersebut harus diisi dengan film dan setelah diproduksi kemudian film tersebut diproses dilaboratorium film dan hasilnya diputar diproyektor film. Sedangkan bila menggunakan camera ENG, cukup mengunakan pita(tape) celloluid yang diisikan kedalam Video cassette recorder yang ada di Camera ENG kemudian peralatan ini memproduksi/merekam dan dapat memplayback diperalatan camera tersebut atau diperalatan Video Cassette Recorder /Video Tape Recorder (VCR/VTR) yang ada di Stasiun Televisi.
Khusus type Camera ENG ini ada dua macam yakni:
1.Camera built in VTR atau disebut juga Camcoder
2.Camera separate VTR yang disebut Docking Camera
Camera type Camcoder adalah seperangkat Camera lengkap yang terdiri dari Camera body, Camera head, dan peralatan untuk merekam gambar dan suara ( Video Cassette Recorder). Sedangkan Camera separate VTR adalah type Camera electronic yang peralatan Video Cassette Recordernya tidak ada pada camera tersebut atau terpisah dengan Cameranya.