Sabtu, 01 Agustus 2009

MENGGAMBAR REKAYASA / STRUKTUR BANGUNAN

MODUL MATA KULIAH


MENGGAMBAR REKAYASA / STRUKTUR BANGUNAN


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DISUSUN OLEH:


Dosen: Ir.Drs.Bochari,MM



Sub.pokok bahasan:


Merupakan materi kuliah yang diberikan kepada Mahasiswa Teknik Sipil yang diharapkan mengerti teknik menggambar dan penempatan posisi gambar - gambar. Yang terpenting juga Mahasiswa Teknik Sipil dapat “membaca” gambar - gambar dari gambar arsitektur, gambar konstruksi, gambar M.E (Mekanikal Elektrikal) sampai kepada gambar - gambar detailnya.


Materi kuliah tersebut terdiri dari;



  1. Standar Ukuran
  2. Notasi
  3. Skala Gambar

Peralatan untuk teknik menggambar terdiri dari;


1. Pensil dan karet penghapus (stip)


2. Jangka


3. Sepasang segitiga dan mistar gambar (teken haak)


4. Kertas gambar (kertas putih dan kalkir)


5. Meja gambar atau dengan mesin gambar


6. Mal lengkung


7. Sablon


A. Standar Ukuran


· Alat tulis /gambar yaitu pensil ada beberapa macam atau kode pada pensil, untuk 2H lebih keras dari H, begitu juga 4H lebih keras dari 2H (H =hard berarti keras), B =black atau hitam, HB (hard and black) artinya keras dan hitam, F (fine) artinya kekerasan dan warna yang sedang, 2B lebih lunak dari B begitu juga 3B lebih lunak dari 2B berarti lunak dan hitam.


Dianjurkan untuk gambar teknik menggunakan pensil dengan kode H, HB, B, 2B, semakin lunak pensil semakin cepat tumpul dan mudah mengotori kertas gambar.


Pena ada dua jenis yaitu pena tarik (trek pen) dan marspen (rapido), untuk pena tarik menggunakan tinta cina (bak) dan untuk tebal tipisnya dapat diatur dari skrup penutupnya, dan untuk jenis rapido ada beberapa ukuran (terlihat dimata pena) yaitu ukuran 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 dan seterusnya, penggunaan marspen (rapido) lebih baik dari pada pena tarik (trek pen), pengisian tinta untuk rapido ada yang tabung tintanya sekali pakai dan ada yang bisa diisi ulang.


· Penggunaan jangka dalam menggambar lingkaran atau busur lingkaran, biasanya dibeli satu set lengkap.


· Kegunaan sepasang segitiga dan mistar gambar atau teken haak, untuk segitiga dapat membuat sudut 30 °; 45 °; 60 °; 90 ° sedangkan mistar gambar untuk garis linier (lurus).


· Kertas gambar, ada dua macam yaitu kertas putih dengan ketebalan dan halus serta ukuran kertas tertentu,


image001


(Mistar gambar)


image002


(cara merapatkan tekenhaak)


image003


image004


(Penggunaan sepasang segitiga)


Kemudian untuk kertas kalkir (kertas transparan) hasilnya bisa diperbanyak atau diperbesar yang disebut licht druk atau cetak biru.


Menurut ukuran standar kertas gambar sesuai dengan Standar Internasional (ISO) adalah sebagai berikut:














Simbol


Ukuran dalam mm


Garis tepi


Perbandingan ukuran


A0


A1


A2


A3


A4


1189 x 841


841 x 594


594 x 420


420 x 297


297 x 210


10


10


10


5


5


-


½ x A0


½ x A1


½ x A2


½ x A3


Untuk menyimpan gambar kerja sebagai arsip dan dokumentasi atau kepraktisan dibawa ke lokasi pekerjaan (proyek), gambar kerja dapat dilipat, sebagai berikut;


image005


image006


(Cara melipat kertas)


· Meja gambar atau dengan mesin gambar.


Untuk meja gambar disesuaikan dengan kertas gambarnya, ukuran papan gambar umumnya lebar = 90 cm, panjang = 100 cm dan tebal = 3 cm, meja gambar harus mempunyai bidang muka yang rata dan tidak melengkung, sambungan papan jika diraba halus tidak tertasa ada sambungannya, posisi meja gambar yang permukaaannya datar dapat melelahkan karena selalu membungkuk, jadi dibuat kemiringan yang cukup.


Mesin gambar merupakan mistar gambar untuk memudahkan pembuatan garis lurus, garis - garis sejajar atau sudut - sudut yang teliti dan akurat.


· Mal lengkung (teken mal)


Untuk membuat gambar - gambar lengkung, mal gambar seperti elips, parabola dan hiperbola dan lain - lain.


· Sablon


Untuk memberi tulisan berupa angka atau huruf yang dikehendaki kita, menggunakan sablon,


image007


(Papan gambar)


image008


(Meja gambar dan mesin)


image009


(Contoh sablon)


image010


(penggunaan sablon)


ukuran huruf dari 2,5 mm sampai dengan 17mm, bahan sablon transparan (plastik atau mika), alat tulis dengan marspen (rapido) sesuai ukuran yang dikehendaki, dan supaya huruf atau angka penulisannya rata dibantu dengan mistar gambar sebagai alat sablon.


B. NOTASI


Notasi dibuat agar jelas tempat dan jenis konstruksi yang harus dibuat pada saat pekerjaan dilakssanakan.


C. SKALA GAMBAR


Dapat dibuat bermacam - macam, misalkan 1: 100 untuk pembuatan gambar daerah bangunan dan gambar - gambar tampak dari arah muka / depan, tampak samping kiri, tampak samping kanan, dan bila diperlukan gambar tampak belakang. Untuk skala 1: 50 dapat juga untuk denah bangunan atau lainnya.


Skala gambar 1: 20 pada umumnya untuk gambar - gambar potongan / irisan, dan ini perlu denagn notasi yang jelas beserta ukuran - ukurannya.


Skala gambar 1: 10 biasanya pada gambar - gambar detail yang harus dibuat, misalnya detal rencana pondasi, detail sambungan kayu atau detail dari pembuatan kozen pintu atau kozen jendela, dapat juga detail ini untuk pekerjaan pembuatan bak kontrol dan lain - lain.


Pengertian skala 1: 100 artinya digambar dengan ukuran 1 cm berarti pelaksanaan pisik 1 m.

blog comments powered by Disqus

Posting Komentar



 

Mata Kuliah Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER