Sabtu, 01 Agustus 2009

GAMBAR - GAMBAR PROYEKSI

Perkuliahan (tatap muka) Sipil II (kedua)





Pokok Bahasan:


GAMBAR - GAMBAR PROYEKSI



Sub. Pokok Bahasan:


A.Gambar denah bangunan


B.Gambar tampak


C.Gambar potongan/ irisan


D.Pengertian pasangan bata


A. GAMBAR DENAH BANGUNAN:


Pemgertian gambar denah bangunan merupakan gambar yang menampilkan hal - hal sebagai berikut;


a) Penataan tata ruang atau pembagian ruang, contoh untuk rumah tinggal ada ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, ruang dapur, garasi sampai ke penetapan kamar mandi dan WC (Water closet) dan lain lain.


b) Pembatas ruang menggambarkan letak pintu dan jendela, membuka pintu harus jelas begitu juga pintu satu daun atau pintu dua daun.


c) Arsiran dinding pasangan batu bata ½ batu.


B. GAMBAR TAMPAK:


Penampilan gambar tamapak dapat dibuat dari muka / depan, samping kiri dan samping kanan bila diperlukan boleh juga gambar dari tampak belakang.


- Khusus dalam gambar tampak harus digambarkan berdekatan dengan denah dan berada dalam satu lembar gambar.


- Dalam tampilan gambar tampak tidak diperlukan notasi ataupun ukuran - ukuran dalam gambar.


C. GAMBAR POTONGAN/ IRISAN:


- Gambar potongan/ irisan, tetap harus dibuat berdekatan dengan gambar tampak dan gambar denahnya, dalam gambar potongan ini ada 2 (dua) macam yaitu gambar potongan melintang dan gambar potongan membujur serta potongan yang akan digambarkan harus diambil tempat - termpat yang perlu. Artinya harus dapat digambarkan jelas tempat - tempat atau penempatan kozen atau utilitas lain sehingga kepentingannya agar dalam pelaksanaan jangan sampai terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam membangun.


- Dalam gambar potongan baik yang membujur atau melintang harus diberi notasi - notasi dan ukuran - ukuran yang jelas, gambar disini harus dijelaskan mengenai kedalaman podasi, ketinggian plafon, letak kuda - kuda sampai ketinggian dari bubungan atap.


- Notasi dan ukuran - ukuran juga digambarkan pada rangka kuda - kudanya sampai letak listplank dan talang airnya.


D. PENGERTIAN PASANGAN BATA


- Pasangan bata merupakan bagian dari proses pembangunan berupa pembatas antar ruangan, pasangan bata dapat juga disebut sebagai bagian pengisi atau bagian dari rangka bangunan.


- Pasangan bata dikerjakan bersanma - sama dengan pasangan kozen pintu atau kozen jendela sesuai dengan gambar rencana, dan juga yang harus diperhatikan mengenai perletakan dari kolom - kolom praktis yang berfungsi sebagai perkuatan dari dingind bata yang dipasang.


- Posisi perletakan kolokm - kolom praktis ditempatkan pada sudut - sudut ruangan, prinsipnya dinding pasangan bata harus ada dipasangakan kolom praktis sejarak 3 - 4 m atau dalam 12 m2 harus dipasangakan sebagai perkuatan pada pasangan batanya.


- Kolom praktis merupakan tiang dari besi yang di cor dengan adukan 1 Pc:2Ps:3Kr biasanya ditulis dengan 4 ø 12 atau empat batang besi berdiameter 12 mm dengan cincin / sengkang ø 8 mm sejarak 20 cm - 25 cm.


- Fungsi stek agar diperhatikan dan dilaksanakan dari kolom- kolom yang berdiri supaya disiapkan sebelumnya pada jarak - jarak tertentu sehingga setelah di cor kolom - kolom tersebut sudah terpasangkan stek perkuatan itu pada dinding batu bata, jadi kolom praktis sebagai pengaku pasangan dinding batu bata.


- Kolom praktis tidak sama fungsinya dengan kolom konstruksi, karena kolom konstruksi berfungsi menahan beban bangunan dan menyalurkan kebawah sampai ke posisi beton sloot dan pondasi batu kalinya.


- Pasangan dinding batu bata ada beberapa macam, dapat disebutkan sebagai berikut:


a. Pasangan dinding bata ½ batu


b. Pasangan dinding bata 1 batu


c. Pasangan dinding bata 1 ½ batu


d. Pasangan dinding bata 2 batu


- Pasangan dinding batu bata dipasang atau disusun dengan perekat atau adukan/ spesi 1Pc: 4Ps artinya dengan perbandingan adukan satu dolak semen dicampur dengan empat dolak pasir ditambahkan air secukupnya sehingga menjadi adukan yang siap pakai.


- Dalam pasangan dinding bata, kita kenal dengan sebutan siar tegak dan siar mendatar, untuk siar tegak kondisi bata disusun ke atas atau vertical dengan posisi ½ bata, jadi siar tegak 1 Pc:4Ps harus kelihatan dipasang zig - zag dan alur siar tegak tidak boleh lurus kebawah.


- Hubungan antara kolom praktis dan pasangan dinding bata dalam pelaksanaannya harus bersama - sama artinya pasangan dinding bata jika sudah mencapai ketinggian 1 m, harus segera kolom praktisnyadi cor supaya ada perkuatan untuk memegang pasangan batu batanya. Jadi pengecoran kolom praktis boleh bertahap.


- Gambar - gambar Proyeksi mempunyai arti menggambarkan benda sebenarnya kedalam bidang datar.


Atau gambaran tampak dari beberapa arah.


Contoh: Bukaan enam bidang proyeksi.


image001


Atas


image002


Bawah


image003


Kiri Depan


image004


Kanan Belakang


Ada 4 macam pasangan ½ batu, yaitu:


a. Pasangaan dinding ½ bata lurus


b. Pasangan ½ bata pertemuan sudut.


c. Pasangan ½ batu bentuk T.


d. Pasangan ½ batu bentuk salip.


a. Pasangan dinding ½ bata lurus.


image005


b. Pasangan ½ bata pertemuan sudut.


image006


c. Pasangan ½ batu bentuk T.


image007


image008


d. Pasangan ½ batu bentuk salip.


image009


image010


image011


Oleh : Ir. Drs. Bucharri, MM.

blog comments powered by Disqus

Posting Komentar



 

Mata Kuliah Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER