Minggu, 09 Agustus 2009

KAS & BANK - REKONSILIASI

MODUL 6


AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I


RESKINO


image001



KAS & BANK - REKONSILIASI


Kas merupakan media pertukaran standart dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya Kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar yang terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos, wesel (money order), cek yang disahkan (certified check), cek kasir (cashier check), cek pribadi dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas.


Pos-pos tertentu dapat menimbulkan masalah klasifikasi :


1. Cek-Mundur (postdated check) dan I.O.U (bon utang) diperlakukan sebagai piutang.


2. Uang Muka Perjalanan (travel advances) juga diperlakukan sebagai piutang jika uang muka ini ditagih dari karyawan atau dikurangkan dari gaji mereka. Jika tidak, uang muka perjalanan diklasifikasikan sebagai beban dibayar dimuka.


3. Perangko Pos yang ada ditangan (postage stamps on hand) diklasifikasikan sebagai bagian dari persediaan perlengkapan kantor atau sebagai beban dibayar dimuka.


4. Dana Kas Kecil (petty cash funds) dan uang kembalian atau dana pertukaran (change funds) dimasukkan dalam aktiva lancar sebagai kas karena dana ini digunakan untuk memenuhi bahan operasi berjalan dan melikuidasi kewajiban lancar.



MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS


Kas adalah aktiva yang paling rentan disalahgunakan. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas ;




  1. Pengendalian yang tetap harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak di otorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan.


  2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ad adi tangan dan transaksi kas dengan tepat.

Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas dibutuhkan pengendalian internal (internal control) yang efektif atas kas. Upaya tersebut diharapkan dapat menghasilkan perbaikan pelaporan keuangan.


Dewasa ini, mendapat tantangan baru untuk menyelenggarakan pengendalian atas aktiva likuid karena semakin banyaknya transaksi yang menggunakan kartu kredit atau kartu debet. Dalam kurun waktu 5000 tahun hanya empat kali kita mengganti cara pembayaran-barter menjadi uang koin, uang koin menjadi uang kertas, uang kertas menjadi cek dan kemudian menggunakana kartu. Baru sejak tahun 1995, jumlah barang yang dibeli konsumen Amerika dengan menggunakan kartu plastic meningkat 430 persen.


Pada tahun 2003, untuk pertama kalinya pembelian di Amerika lebih banyak menggunakan kartu dibandingkan secara tunai. Selain itu, perdagangan secara elektronik atau e-commerce yang dilakukan melalui internet juga tumbuh pesat. Setiap kecendrungan ini menyebabkan peralihan dari kas murni ke kas digital yang menimbulkan tantangan baru dalam Pengendalian Kas.



PELAPORAN KAS


Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah-masalah ini berhubungan dengan pelaporan :




  1. Kas yang dibatasi atau restriktif


  2. Overdraft Bank


  3. Ekuivalen Kas


Kas yang Dibatasi atau Restriktif


Kas kecil, penggajian dan dana dividen adalaha contoh-contoh kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo dana ini tidak material dikarenakan tidak dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Jika jumlahnya material, maka kas yang dibatasi terpisah dari kas ‘reguler’ untuk tujuan pelaporan.


Kas yang dibatasi (restricted cash) diklasifikasikan dalam Aktiva Lancar atau Aktiva Jangka Panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran.


Kas yang diklasifikasikan dalam kelompok jangka panjang biasanya ditujukan untuk perluasan pabrik, pelunasan hutang jangka panjang, atau dalam kasus International Thoroughbed Breeders, untuk pencatatan biaya deposito.



Ilustrasi Pengungkapan Kas yang Dibatasi ;


Bank dan institusi yang memberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para nasabah yang meminjam uang kepada mereka untuk mempertahankan saldo kas minimum dalam rekening tabungan atau giro. Saldo minimum ini, yang dinamakan Saldo Kompensasi (compensating balanced) didefinisikan oleh SEC sebagai:


‘bagian dari setiap rekening giro (atau setiap deposito berjangka atau sertifikat deposito) yang diselenggarakan oleh senuah korporasi yang merupakan pendukung atas kesepakatan kredit yang terjadi antara korporasi dengan institusi pemberi pinjaman.



Kesepakatan semacam itu mencakup baik pinjaman yang beredar maupun kepastian tentang ketersediaan kredit di masa depan. Untuk menghindari kesalahpahaman investor mengenai jumlah kas yang tersedia guna memenuhi kewajiban yang berulang maka peminjaman jangka panjang harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai aktiva tidak lancar, baik dalam kelompok investasi atau aktiva lainnya. Dengan menggunakan judul seperti ‘Kas pada Deposito yang Disimpan sebagai Saldo Kompensasi’. Sehingga dalam hal ini ketentuan saldo kompensasi tanpa perjanjian mengenai penggunaan kas yang dilaporkan pada neraca, ketentuan dan jumalh yang terlibat harus diungkapkan dalam catatan.



Klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas.














































Pos


Klasifikasi


Komentar



kas


kas


Jika tidak dibatasi dilaporkan sebagai kas,


Jika dibatasi, diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai aktifa lancar dan tidak lancar


Kas kecil dan dana pertukaran


kas


Dilaporkan sebagai kas


Surat berharga jangka pendek


Ekuivalen kas


Investasi dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan, umumnya digabungkan dengan kas


Surat berharga jangka pendek


Investasi sementara


Investasi dengan jatuh tempo 3 hingga 12 bulan


Cek mundur dan IOU


Piutang


Diasumsikan dapat tertagih


Uang muka perjalanan


Piutang


Diasumsikan dapat tertagih dari karyawan atau dikurangkan dari gaji mereka


Perangko di tangan ( seperti perangko, dll )


Beban dibayar di muka


Dapat diklasifikasikan sebagai persediaan perlengkapan kantor


Overdraft bank


Kewajiban lancar


Jika ada hak untuk mengoffset, kurangi kas



Saldo kompensasi


Kas didefinisikan secara terpisah sebagai deposito yang disimpan sebagai saldo kompensasi


Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar dalam neraca. Diungkapkan secara terpisah dalam catatan yang merinci kesepakatan tersebut



Overdraft Bank


Overdraft Bank (Bank overdrafts) terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka pos ini diungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berubungan.


Overdraft Bank pada umumnya tidak di offset terhadap akun kas. Pengecualian utamanya adalah apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft tersebut terjadi. Dalam hal ini diperlukan peng-offset-an.



Ekuivalen Kas


Klasifikasi lancar yang semakin popular dewasa ini adalah “kas dan ekuivalen kas” (cash equivalents) merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang :




  1. Segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui


  2. Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan

Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal tiga (3) bulan atau kurang yang memnuhi syarat definisi ini.


Contoh-contoh ekuivalen kas adalah Treasury Bill, kertas komersial (commercial paper), dan dana pasar uang.


Beberapa perusahaan menggabungkan kas dengan invesatasi sementara (temporary investment) pada neraca. Dalam kasus ini, jumlah investasi sementara dijelaskan dalam tanda-kurung atau dalam catatan.



Ikhtisar Pos-Pos yang Berhubungan dengan Kas


Kas dan Ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrument yang paling tepat dinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertas dengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, sebagai piutang, atau sebagai beban dibayar dimuka. Kas yang tidak tersedia untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo saat ini dipisahkan dan diklasifikasikan dalam kelompok aktiva jangka panjang, ilustrasi dibawah ini mengikhtisarkan klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas.



PENGGUNAAN REKENING BANK


Sebuah perusahaan dapat memiliki jumlah dan lokasi bank serta jenis rekening bank yang bervariasi untuk meraih tujuan pengendalian yang diinginkan. Pembentukan rekening penagihan pada lokasi yang strategis dapat mempercepat arus kas ke dalam perusahaan dengan memperpendek waktu antara pengiriman pembayaran dari pelanggan dan penggunaan kas oleh perusahaan. Berbagai pusat penagihan biasanya digunakan untuk mengurangi ukuranpengambangan tagihan (collection float) perusahaan, yaitu perbedaan antara jumlah deposito menurut catatan perusahaan dengan jumlah kas yang telah tertagih menurut catatan bank.



Rekening Lockbox (lockbox account) seringkali digunakan oleh perusahaan besar dengan multilokasi untuk melakukan penagihan pada kota-kota di daerah penagihan pelanggan yang paling berat.


Perusahaan menyewa sebuah kotak pos dan memberi kuasa kepada bank local untuk mengambil pengiriman cek pelanggan yang di poskan ke nomor kotak tersebut. Bank akan mengosongkan kotak tersebut paling tidak sekali sehari dan langsung mengkredit rekening perusahaan sebesar jumlah yang ditagih.


Keunggulan terbesar dari LockBox adalah bahwa kesepakatan LockBox, bank akan membuat microfilm cek-cek bertujuan untuk pencatatan dan menyediakan slip deposito kepada perusahaan, daftar tagihan, dan surat menyurat dari pelanggan. Jika pengendalian atas surat membaik dan jika laba yang dihasilkan dari percepatan penerimaan dana melampaui biaya dari system lockbox, maka system ini layak untuk dipakai.



Rekening Koran


Rekening Koran Umum (general checking account) adalah rekening bank yang utama dalam sebagian besar perusahaan dan biasanya merupakan satu-satunya rekening bank yang dimiliki perusahaan kecil. Kas disetorkan ke dalam dan dikeluarkan dari rekening ini karena semua transaksi diputar melalui rekening tersebut. Deposito dari dan pengeluaran ke semua rekening bank lainnya dilakukan melalui rekening koram umum.



Rekening Bank Imprest


Rekening Bank Imprest (imprest bank account) digunakan untuk membuat sejumlah kas tertentu tersedia bagi tujuan yang terbatas. Rekekning ini berfungsi sebagai rekening kliring untuk sejumlah besar cek atau untuk jenis cek tertentu.


Jumlah khusus dan spesifik untuk dikliring melalui rekening imprest (imprest account) didepositokan dengan mentransfer dari rekening Koran umum atau sumber lain. Rekening bank imprest seringkali digunakan untuk mengeluarkan cek gaji, dividen, komisi, bonus, beban-beban rahasia (misalnya gaji pegawai) dan beban perjalanan.



SISTEM KAS KECIL IMPREST (imprest system for pretty cash).


Hamper setiap perusahaan perlu membayar sejumlah kecil uang untuk banyak hal seperti makan siang karyawan, ongkos taksi, perlengkapan kantor yang kecil dan beban rupa-rupa lainnya. Pemakaian cek untuk pembayaran semacam itu tidaklah praktis, namun pengendalian tertentu terhadap pembayaran inijuga penting. Metode yang sederhana untuk mendapatkan pengendalian yang baik, tanpa melanggar aturan pengeluaran dengan cek, adalah system imprest untuk kas kecil (imprest system for pretty cash).


Contoh system imprest untuk kas kecil


1. Seseorang ditugasi untuk mengawasi kas kecil dan diberikan sejumlah kecil uang untuk melakukan pembayaran bernilai kecil. Transfer dana ke kas kecil dicatat sebagai berikut :


Kas kecil xxx


Kas xxx




  1. Ketika pengeluaran dilakukan, pengawas kas kecil mendapat tanda terima yang telah ditandatangani dari setiap individu yang menerima pembayaran kas itu. Jika mungkin, bukti pengeluaran kas harus dilampirkan pada tanda terima kas kecil. Transaksi kas kecil tidak dicatat sampai dana itu diisi kembali, dan kemudian ayat jurnal yang terkait dicatat oleh orang lain, bukan oleh pengawas kas kecil.


  2. Ketika kas kecil sudah menipis, pengawas dapat meminta tambahan kas dari kasir umum untuk tujuan pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas kecil dan bukti pengeluaran lainnya. Pengawas kas kecil menerima cek perusahaan untuk mengisi kembali dana tersebut. Pada titik ini, pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan penerimaan kas kecil.

Beban Perlengkapan Kantor xxx


Beban Perangko xxx


Beban Hiburan xxx


Kelebihan & kekurangan Kas xxx


Kas xxx




  1. Jika diputuskanbahwa jumlah kas yang terdapat dalam dana kas kecilberlebihan, penyesuaian dibuat sebagai berikut (penurunan dana kas kecil dari $400 menjadi $350);

Kas xxx


Kas kecil xxx



Ayat jurnal yang dibuat pada Akun Kas Kecil hanya untuk menaikkan atau menurunkan besarnya dana.


Akun Kelebihan dan Kekurangan Kas (Cash over & short) digunakan apabila dana kas kecil tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat terjadinya kesalahan (kelalaian melakukan penembalian yang benar, kelebihan pembayaran beban, tanda terima yang hilang, dan sebagainya). Jika kas ternyata kurang (yaitu, jumlah penerimaan dan kas dalam dana lebih rendah dari jumlah implrest), kekurangannya di debet ke akunkelebihan atau kekurangan kas. Akun ini dibiarkan terbuka sampai akhir tahun, yaitu pada saat akun ini ditutup dan umumnya ditampilkan dalam laporan laba-rugi sebagai “Beban atau pendapatan lain-lain”.


Biasanya tedapat pos-pos beban dalam dana itu kecuali pada saat kas kecil baru saja di isi-ulang; karena itu, jika laporan keuangan yang akurat diinginkan, maka dana kas kecil harus diisi-ulang pada saat setiap akhir periode akuntansi dan juga ketika hamper habis.


Menurut system imprest, pengawas kas kecil bertanggung jawab setiap saat terhadap jumlah dana yang berada di tangan baik sebagai kas maupun dalam bantuk tanda terima yang telah di tandatangani. Tanda terima ini memberikan bukti yang diperlukan oleh staf pengeluaran untuk menerbitkan cek pengisian ulang. Dua procedure tambahan harus ditetapkan untuk menciptakan pengendailan yang lebih menyeluruh atas dana kas kecil :




  1. Perhitungan mendadak atas dana dilakukan dari waktu ke waktu oleh atasan pengawas kas kecil untuk memastikan bahwa dana tersebut diperhitungkan secara memuaskan


  2. Tanda terima kas kecil dibatalkan atau dihancurkan setelah diserahkan untuk pengisian-ulang, sehingga tanda terima tidak dapat digunakan untuk meminta pengisian ulang kedua.


PERLINDUNGAN FISIK ATAS SALDO KAS


Penerimaan an pengelauran kas tidak hanya harus dilindungi dengan saran pengendalian internal, tetapi kas di tangan dan di bank juga harus dilindungi. Karena penerimaan akan menjadi kas di tangan dan pengeluaran akan dilakukan dari kas yang ada di bank, maka pengendalian yang memadai atas penerimaan dan pengeluaran merupakan bagian dari perlindungan atas saldo kas. Namun beberapa procedure lainnya juga perlu dipertimbangkan.


Setiap perusahaan memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan, dan saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan atau kelalaian dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatan. Karena itu, secara periodic perusahaan perlu membuktikan saldo yang disajikan dalam buku besar. Kas yang sebenarnya ad adi kantor-kas kecil, dana pertukaran dan dana penerimaan yang belum didepositokan-dapat dihitung dan dbandingkan dengan catatan perusahaan. Kas yang berada dalam deposito tidak tersedia untuk dihitung dan dibuktikan dengan membuat rekonsiliasi Bank-rekonsiliasi atas catatan perusahaan dengan catatan tentang kas perusahaan.



REKONSILIASI BANK


Pada akhir setiap bulan kalender, bank akan mengirimkan salinan rekening bank ataurekening Koran (bank statement) kepada setiap nasabahnya bersama dengan cek nasabah yang telah dibayarkan oleh bank selama bulan berjalan.


Jika tidak ada kesalahan yang dibuat oleh suatu bank atau nasabah, jika semua deposito yang dilakukan dan semua cek yang ditarik oelh nasabah sampai pada bank dalam bulan yang sama, dan tidak terjadi transaksi tidak biasa yang mempengaruh baik catatan kas perusahaan ataupun bank, maka saldo kas yang dilaporkan oleh bank dalam laporan bank akan sama dengan saldo yang terdapat dalam catatan nasabah sendiri.


Namun kondisi ini jarang terjadi karena satu atau beberapa alasan berikut. Karena itu selisih antara catatan kas depositor dengan catatan bank merupakan hal yang biasa dan sudah diperkirakan. Dengan demikian, keduanya harus direkonsiliasi untuk menentukan sumber perbedaan diantara kedua jumlah tersebut.



POS-POS REKONSILIASI


· DEPOSITO DALAM PERJALANAN. Deposito kas akhir bulan yang telah dicatat dalam pebukuan depositor untuk satu bulan baru diterima dan dicatat oleh bank pada bulan berikutnya.


· CEK-CEK YANG BEREDAR. Cek-cek yang ditulis oleh depositor dicatat ketika dituliskan tetapi mungkin belum dicatat-atau “dikliring”-oleh bank sampai bulan berikutnya.


· BEBAN BANK. Beban dicatat oleh bank terhadap saldo depositor untuk pos-pos seperti jasa bank, pemprosesan cek, cek kosong (not-sufficient-funds [NSF] checks), dan sewa safe-deposit box. Depositor mungkin belum mengetahui beban-beban ini sampai menerima laporan bank atau rekening Koran.


· KREDIT BANK. Penagihan atau deposito oleh bank atas nama depositor yang mungkin belum diketahui oleh depositor sampai diterimanya laporan bank. Contohnya adalah penagihan wesel untuk depositor dan bunga yang dihasilkan pada rekekning Koran berbunga.


· KESALAHAN BANK ATAU DEPOSITOR. Kesalahan baik yang dilakukan oleh bank maupun oleh depositor yang dapat menyebabkan saldo bank berbeda dengan sado pembukuan depositor.



Rekonsiliasi Bank (bank reconciliation) adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara pencatatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan kas perusahaan yang dipandang benar. Namun, jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka catatan bank atau perusahaan harus disesuaikan.


Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam dua bentuk.


· Bentuk yang pertama merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku atau sebaliknya.


· Bentuk lainnnya merekonsiliasi baik saldo bank maupun saldo buku dengan saldo kas yang benar. Bentuk yang terakhir ini lebih lazim digunakan, contoh;


1. Saldo per laporan bank


2. Saldo per buku depositor



Kedua bagian ini berakhir dengan Saldo kas yang tepat yang sama. Saldo kas yang tepat adalah jumlah dimana pembukuan harus disesuaikan dn jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Ayat jurnal penyesuaian harus dibuat untuk seluruh pos-pos penambahan dan pengurangan yang muncul dalam Saldo per buku depositor. Setiap kesalahan yang berasal dari Bank harus segera diberi tahu kepada bank.



Contoh ilustrasi bentuk rekonsiliasi bank yang kedua, sebagai berikut :



Saldo per laporan bank (akhir periode ) xxx


Ditambah : Deposito dalam perjalanan xxx


Penerimaan yg belum didepositokan (kas di tangan ) xxx


kesalahan bank yg membuat saldo laporan bank terlalu rendah xxx xxx


xxx



Dikurangi : Cek-cek yang beredar xxx


Kesalahan bank yg membuat saldo lap.bank terlalu tinggi xxx xxx


SALDO KAS YANG TEPAT xxxx




Saldo per buku depositor xxxx


Ditambah : Kredit bank dan penagihan yg belum dicatat dlm.buku xxx


Kesalahan pembukuan yg membuat saldo buku terlalu rendah xxx xxx


xxxx


Dikurangi : Biaya bank yg belum dicatat dlm. Pembukuan xxx


Kesalahan pencatatn yg membuat saldo buku terlalu tinggi xxx xxx


SALDO KAS YANG TEPAT xxx

blog comments powered by Disqus

Posting Komentar



 

Mata Kuliah Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER