MODUL 12
IZIN DAN KEPEMILIKAN PENYIARAN
Oleh : Drs. Andi Fachrudin M.M.Si
Media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya dan tidak akan berfungsi apa-apa tanpa tersedia program untuk disiarkan. Media penyiaran dikenal oleh khalayak dari berbagai program yang ditayangkannya. Rata-rata stasiun televisi melakukan siaran selama 20 jam dalam satu hari. Bahkan ada televisi yang siarannya selama 24 jam. Jika stasiun televisi siaran selama 20 jam sehari maka harus tersedia program selama 20 jam untuk satu hari atau 140 jam seminggu atau 600 jam sebulan. Dari manakah semua program itu diperoleh? Tanggung jawab bagian programlah untuk menyediakan berbagai program itu.
Program dapat diperoleh dengan cara membeli atau memproduksinya sendiri. Suatu program yang dibuat sendiri oleh stasiun penyiaran di sebut in house production. Jika program dibuat oleh pihak lain, berarti stasiun penyiaran membeli program itu. Dengan demikian, dilihat dari siapa yang memproduksi program maka terdapat dua tipe program yaitu program yang diproduksi sendiri dan program yang diproduksi pihak lain.
Banyak sedikitnya jumlah program yang dibuat sendiri dan program yang dibeli sangat bervariasi diantara berbagai stasiun penyiaran. Pada umumnya, stasiun radio membuat sendiri sebagian besar programnya namun stasiun televisi lebih banyak mengandalkan membeli dari pihak lain.
Kebijakan menentukan suatu program sebaiknya diproduksi sendiri oleh stasiun penyiaran atau membeli dari pihak lain, biasanya ditentukan oleh kondisi dari stasiun televisi bersangkutan. Pada program berita/informasi sebagian besar stasiun televisi melakukan produksi sendiri untuk memanfaatkan peralatan dan SDM yang ada. Karena tidak mungkin suatu materi berita yang menjadi pembicaraan hangat sebuah stasiun televisi menyiarkan bukan dari kemampuan sumber daya yang dimiliki. Namun untuk program selain berita/informasi stasiun televisi lebih baik memanfaatkan pihak lain yang memproduksinya. Program yang dibuat oleh pihak lain akan lebih berkualitas dan bersaing karena pihak rumah produksi berusaha menembus pasar stasiun televisi untuk mengangkat citra perusahaannya. Sedangkan stasiun televisi dapat menghemat waktu dan tenaga untuk memikirkan membuat program yang berkualitas. Bagian programming dapat memilih berbagai variasi program yang ditawarkan dan ketika menegosiasi harga pun dapat menekan harga. Berbeda dengan kalau stasiun televisi membuat program sendiri yang lebih cenderung subyektif. Sehingga akan selalu memandang program yang diproduksinya paling baik karena mereka sendiri yang buat dan mereka juga yang menyiarkannya. Untuk stasiun televisi di Indonesia pada umumnya masih memanfaatkan beberapa program non berita/informasinya untuk di produksi sendiri. Tetapi apabila secara merata dinilai seluruh stasiun televisi yang memiliki program paling menguntungkan adalah stasiun televisi yang membeli programnya dari pihak luar. Selain lebih kompetitif mereka memiliki kepekaan dan tanggung jawab lebih besar, karena kalau programnya tidak laku mereka akan gulung tikar. Hanya saja untuk menilai program yang menguntungkan sejajar dengan program memiliki nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tidak bisa dilakukan. Karena stasiun televisi swasta di Indonesia menganut sistem nasional wide, sementara luas wilayah Indonesia yang luas tidak merata kondisi riil dan karakternya. Program yang paling disukai saat ini masih program sinetron, program ini banyak dibuat dengan karakter Jakarta centris. Tentu kondisi ini tidak tepat melihat pemetaan wilayah, populasi dan potensi bisnis yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Oleh sebab itu sistem televisi lokal sangat tepat untuk menjawab keseimbangan sistem penyiaran televisi di Indonesia.
Stasiun televisi dan radio memerlukan program siaran untuk mengisi slot waktu nya yang tersedia. Berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam, disiarkan oleh media penyiaran melalui berbagai cara. Ada yang membeli dan ada pula yang memproduksi sendiri, pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.
Bentuk program seperti yang dikemukan pada awal bab terdiri dari program fiksi, non fiksi dan berita. Bahkan bentuk program yang dikatagorikan oleh AC-Nielsen dalam mengukur parameter rating dan share memiliki variasi yang lebih banyak lagi yaitu 60 jenis program yang masing-masing memiliki karakter berbeda.
Dalam memproduksi atau membuat program maka ide adalah dasar dari suatu karya itu di buat. Ide atau gagasan inilah kemudian diwujudkan melalui suatu garapan yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan sang produser. Gagasan yang timbul pada setiap karya seni khususnya di media penyiaran sebenarnya sangat jarang yang orisinil. Adapun beberapa cara seorang pekerja seni ini mendapatkan ide adalah didapat dari; Kejadian diri sendiri atau disekelilingnya, Inspirasi dari karya orang lain, Cerita rakyat, dan dari rubrik majalah atau koran.
Program televisi yang disiarkan didapat dari berbagai cara seperti; membeli (akuisisi bahan siaran), barter program, revenew sharing, blocking time. Hal ini tentunya disesuaikan dengan visi dan misi media tersebut, latar belakang, dana yang tersedia, target audien, dan lokasi penyiaran di suatu daerah.
Mengadakan bahan siaran dengan membeli program dapat dilakukan melalui production house, perusahaan dan organisasi penyiaran. Stasiun televisi yang sebenarnya memiliki kewajiban hanya untuk menyiarkan program kecuali berita yang lebih bersifat spesial. Sehingga produksi program siarannya menjadi pekerjaan production house, dengan aturan yang demikian akan meningkatkan daya saing yang memiliki kualitas yang lebih baik tentunya.
Produksi program siaran televisi dapat dilihat dari beberapa bentuk proses pembuatannya, yaitu sebagai berikut;
1. Produksi siaran tunda (recorder)
- Berita (kecuali penyiarnya-lead)
- Features
- Magazine
- Dokumenter
- Kuis
- Musik
- Reality Show
- Infotainment
- Game Show
- Variety Show
- Talk Show
- Drama
Dalam eksekusinya program tersebut juga ada yang in door (studio) atau pun out door (luar studio)
2. Produksi siaran langsung (live)
- Berita (kecuali sebagian rubriknya)
- Kuis
- Musik
- Talk Show
- Game Show
- Variety Show
Dalam eksekusinya program tersebut juga ada yang in door (studio) atau pun out door (luar studio)
Produksi program berita/informasi merupakan program televisi yang harus diproduksi sendiri oleh stasiun televisi. Setiap stasiun televisi biasanya memiliki program berita, karena program berita merupakan program yang paling banyak menghadirkan materi-materi yang tidak pernah membosankan karena selalu up date atau terbaru. Hal ini tentunya menyebabkan setiap stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan program berita/informasi. Adapun perangkat di bagian pemberitaan yang bertugas memproduksi program berita/informasi adalah sebagai berikut;
- Tim Redaksi Berita
Merupakan sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab terhadap suatu program berita. Setiap beberapa jam sebelum berita ditayangkan maka Tim ini harus melakukan rapat untuk menentukan materi berita dan urutan berita yang akan ditayangkan.
- Direktur Pemberitaan
Seorang pemimpin yang membawahi departemen berita. Seorang direktur berita harus orang yang independen tidak memihak pada siapapun dan tidak boleh dibawah pengaruh siapapun. Hal ini untuk menjaga kebebasan dan kemurnian suatu berita yang akan ditayangkan.
- Eksekutif Produser
Seorang produser senior yang membawahi beberapa produser. Tugasnya adalah memikirkan konsep dan design suatu program berita dalam jangka waktu yang panjang agar lebih menarik dan memiliki ciri khas bagi penonton televisi.
- Produser
Seseorang yang bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Produser harus mengetahui materi program yang ditayangkan dengan latar belakang dan maksud-maksud tertentu sehingga menjadi sebuah berita. Oleh sebab itu produser program berita harus selalu hadir pada rapat redaksi.
- Asisten Produser
Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
- Presenter/penyiar
Seseorang yang membacakan materi berita dilayar televisi
- Pengarah Program
Seseorang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu program televisi.
Program nonberita/informasi adalah program yang disebut dengan karya artistik dimana kesempurnaan tata gambar, cahaya dan audio harus selalu di perhatikan. Apabila tidak memenuhi standar penyiaran maka program tersebut tidak dapat di tayangkan. Produksi karya artistik akan memakan waktu lebih lama karena memerlukan ketelitian dan komposisi yang benar dalam penyusunannya. Walaupun suatu karya artistik yang diproduksi langsung/live, maka proses persiapan dan latihan/rehearsal, sangat ketat agar saat diproduksi program berjalan mendekati kesempurnaan.
Dalam melaksanakan produksi program televisi proses pengambilan gambar adalah komponen terpenting dalam media audio visual. Oleh sebab itu setiap operator di dunia penyiaran harus mengerti sembilan dasar-dasar pengambilan gambar mengunakan single camera dan multi camera. Adapun kesembilan dasar tersebut adalah sebagai berikut;
1. Extreme long shot
Gambar yang sangat-sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar. Untuk memperkenalkan seluruh lokasi adegan dan isi cerita. Biasanya komposisi gambar indah pada sebuah panorama atau opening scene sebuah cerita.
2. Very long shot
Gambar panjang, jauh dan luas lebih kecil dari extreme long shot yang biasanya merupakan kelanjutan shot dari extreme long shot.
3. Long shot
Gambar kepala hingga ujung kaki atau gambar manusia seutuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Hal ini untuk mengantarkan mata penonton kepada keluasaan suasana dan objek.
4. Medium long shot
Gambar yang dipadatkan dari posisi long shot untuk memperkaya keindahan gambar. Kalau objek manusia dari ujung kepala hingga lutut kaki.
5. Medium shot
Komposisi gambar baik untuk wawancara. Dengan gambar ini akan terlihat jelas ekspresinya bila untuk syuting wawancara.
6. Middle close up
Komposisi gambar potret setengah badan dengan backround yang masih dapat dinikmati.
7. Close up
Komposisi gambar detail, apabila obyek manusia diambil dari leher hingga kepala penuh. (fokus kepada wajah)
8. Big close up
Gambar lebih tajam dari close up. Kedalaman pandangan mata biasanya digunakan untuk memproduksi program horor.
9. Extreme close up
Ketajaman dan kedekatan gambar hanya fokus pada suatu obyek. Misalnya gambar mata atau alis saja, kuping, mulut dan lain sebagainya. Pada program instruksional misalnya pelajaran bahasa Arab atau Inggris maka bentuk huruf dan cara menulis huruf tersebut didekatkan agar tampak jelas oleh audien.
Dalam produksi program televisi maka dikenal beberapa istilah yang sering digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Hal itu bahkan menjadi bagian dari seluruh aktivitas bagi pekerja televisi dalam memproduksi program jurnalistik maupun artistik. Oleh sebab itu istilah-istilah tersebut harus dapat dikenali dan dimengerti maksud serta tujuannya agar proses produksi berjalan lancar sesuai yang diharapkan, yakni;
- Akting adalah sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
- Audio Visual adalah sebutan bagi perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar.
- Art Direktor adalah seseorang yang mengarahkan seni artistik dari sebuah produksi.
- Audio Mixing adalah proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
- Angle adalah sudut pengambilan gambar
- Blocking adalah penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
- Bridging Scene adalah adegan perantara diantara adegan-adegan lainnya.
- Back Light adalah penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek.
- Breakdown Short adalah penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
- Bumper in adalah penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan komersial.
- Bumper out adalah penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak karena terdapat iklan komersial.
- Credit Title adalah urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara.
- Chroma Key adalah sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video yang lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik key colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
- Cutting on Beat adalah pemotongan gambar berdasarkan tempo.
- Clip Hanger adalah sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan.
- Kamera Blocking adalah penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
- Clear Com adalah sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan ruang master kontrol.
- Crazy shot adalah gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
- Cross Blocking adalah penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
- Crane adalah Katrol khusus untuk kamera yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
- Clip On adalah Mikropon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat.
- Casting adalah proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
- Establish Shot adalah gambar yang natural dan wajar.
- Fokus adalah penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih sehingga mendekati obyek aslinya.
- Footage gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
- Hand Held adalah teknik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
- Headset adalah digunakan untuk dapat mendengarkan suara.
- Jumping Shot adalah proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
- Jimmy Jib adalah katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
- Lensa Wide adalah digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
- Lensa Super Wide adalah digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
- Master Shot adalah gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan pada saat melakukan editing.
- Off Line adalah proses editing awal untuk memilih gambar terbaik dengan time code dari berbagai stock shot sesuai dengan kebutuhan adegan.
- On Line adalah proses akhir editing untuk menyempurnakan, mempercantik dan memperindah gambar setelah melalui proses off line.
- Opening Scene adalah adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita, biasanya adegan ini dikemas kreatif dan menarik untuk mendapat perhatian penonton.
- Opening Shot adalah komposisi sudut pengambilan gambar pada awal adegan atau acara yang dirancang khusus untuk menarik perhatian penonton.
- Panning adalah pergerakan horizontal kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
- Pra Produksi adalah berbagai kegiatan persiapan sebelum pelaksanaan produksi dimulai.
- Paska Produksi adalah proses penyelesaian akhir dari produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing.
- Stock Shot adalah berbagai bentuk gambar yang diciptakan untuk dijadikan pilihan pada saat gambar-gambar tersebut memasuki proses editing.