Minggu II
GAMBAR ORTOGONAL DAN
ELEMEN PELENGKAPNYA
CAKUPAN ISI
Pada minggu ini akan dibahas tentang:
- Dasar-dasar: elemen, notasi, skala
- Gambar denah, tampak, potongan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dari modul minggu ini, mahasiswa diharapkan memahami komponen dasar gambar arsitektur (denah, tampak dan potongan) beserta elemennya, serta mampu menggambarkannya dengan benar.
KRITERIA PENILAIAN
Mengerti dan mampu menggambarkan elemen-elemen dasar gambar teknik, denah, tampak, dan potongan dengan lengkap dan benar.
METODA PENYAMPAIAN DAN PENILAIAN
Metoda penyampaian materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang disebutkan diatas adalah:
- Perkuliahan/ceramah
- Diskusi
- Visualisasi contoh-contoh
- Kerja studio
Sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah:
- Tanya-jawab
- Pemberian tugas
Adapun materi penugasan belum diberikan pada perkuliahan di minggu ini, adalah Gambar Proyeksi Bangunan
1. Tujuan
memahami dan mampu menggambarkan dengan benar komponen dasar gambar arsitektur (denah, tampak, potongannya) beserta elemennya dalam bentuk bangunan sederhana.
2. Waktu Pengerjaan
- pengerjaan tugas dilakukan setelah pembahasan materi perkuliahan.
- waktu pengerjaan tugas selama 3 jam.
- tugas dikumpul seusai perkuliahan.
2. Format
kertas gambar ukuran a3 dengan garis tepi 1 cm, dan kop standar yang telah ditentukan.
3. Materi
membuat gambar proyeksi denah tampak dan potongan sebuah meja lengkap dengan elemen notasi dan ukurannya.
Skala 1:20
ELEMEN PELENGKAP GAMBAR TEKNIK (Lanjutan)
Skala
Satu hal yang paling penting dalam sebuah gambar teknik adalah SKALA. Pengertian Skala dalam gambar teknik adalah perbandingan antara ukuran yang terdapat dalam gambar dengan ukuran benda/obyek yang sesungguhnya. Umumnya ada 2 macam skala yang sering digunakan yaitu skala angka dan skala Grafis/Gambar/Batang. Adapun pengertian dan perbedaan keduanya adalah sebagai berikut,
Skala Angka
Adalah skala gambar yang ditunjukkan dengan cara menunjukkan/ menuliskan angka perbandingan besaran antara ukuran gambar/model dengan ukuran benda sesungguhnya.
contoh:
Skala 1 : 100
artinya adalah: satu satuan pada gambar mewakili/menggambarkan 100 satuan pada benda atau obyek yang sesungguhnya. Apabila dalam gambar tergambar sepanjang 1 cm, maka panjang obyek yang sesungguhnya adalah 100 cm. Pada gambar 3 meter, sesungguhnya 300 meter, demikian seterusnya.
Skala Grafis/Gambar/Batang
Adalah penggambaran skala dengan menggunakan garis sebagai alat bantunya,
contoh:
0 10 meter
artinya adalah: panjang garis/batang hitam pada gambar diatas mewakili panjang 10 meter pada obyek/benda sesungguhnya.
GAMBAR ORTOGONAL
Gambar ortogonal adalah gambar 2 dimensi yang dipakai untuk gambar teknik, terutama gambar detail. Gambar ortogonal terdiri dari gambar-gambar denah, tampak dan potongan.
Denah, Tampak dan Potongan
Denah potongan dan tampak adalah gambar-gambar utama dalam arsitektur. Gambar-gambar tersebut bersifat ortografis yaitu arah penglihatan orang yang melihat gambar tersebut dianggap tegak lurus terhadap bidang gambar maupun permukaan bangunan yang dilihatnya. Dengan demikian permukaan bidang gambar selalu sejajar dengan permukaan utama dari bangunannya. Gambar-gambar tersebut menunjukkan ukuran yang sebenarnya menurut skala dan proporsinya, tanpa ada distorsi maupun kesan pemendekan.
Denah
Denah adalah pandangan dari atas potongan horizontal suatu bangunan dimana bagian atas dari bangunan yang terpotong tersebut dihilangkan. Potongan horizontal tersebut biasanya melewati semua unsur vertikal (pintu, Jendela, dsb) berkisar +1meter dari permukaan tanah atau tergantung dari apa yang akan ditunjukkan.
Tahapan dalam menggambarkan denah dapat dilihat dari tahapan-tahapan gambar pada halaman berikut:
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar denah adalah,
- garis yang agak tebal digunakan untuk menunjukkan benda-benda yang berada di bawah bidang potongan, tetapi berada diatas lantai, misalnya: daun meja.
- Garis halus dipakai untuk menunjukkan kondisi permukaan lantai dan bidang-bidang horizontal lainnya.
- Warna gelap atau arsir dipakai untuk mempertegas unsur-unsur dalam denah yang terpotong.
- Jika skala gambar bertambah besar maka tingkat ketelitiannya akan bertambah pula.
Potongan
Potongan adalah tampak horizontal suatu bangunan setelah dipotong oleh sebuah bidang vertikal dan potongan bagian depan bangunan tersebut dihilangkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar potongan adalah,
- Letak dan arah potongan ditandai dengan menggunakan tanda panah diatas gambar denah.
- Warna gelap atau arsir dipakai untuk mempertegas unsur-unsur dalam denah yang terpotong.
- Jika skala gambar bertambah besar maka tingkat ketelitiannya akan bertambah pula.
Tampak
Gambar tampak dalam bangunan arsitektur merupakan gambar ortografis dari bagian luar bangunan dilihat dari arah horizontal. Gambar tampak dalam penyajian arsitektur diberi nama sesuai dengan arahnya seperti: Tampak Utara, adalah bagian yang menghadap ke Utara, atau diberi nama berdasarkan hal-hal tertentu seperti: Tampak dari jalan raya, atau Tampak dari Danau, dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar tampak adalah,
- Jika skala gambar semakin besar, maka semakin banyak gambar detail yang perlu diperlihatkan.
- Kesan warna gelap, tekstur dan bayangan dapat menunjukkan kesan jarak dalam penggambaran tampak.
- Penekanan dapat diberikan pada gambar suatu bangunan yang disajikan lengkap dengan kondisi lingkungannya dan diberi batas yang tegas dengan menyempurnakan gambar bangunan yang akan ditonjolkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Ching, Frank; Grafik Arsitektur, Erlangga
- Jassin, Mauro Budi; Teknik Menggambar Arsitektur,
- Martin, C. L., Grafik Arsitektur, Erlangga
- Suprayono, Yohanes; Konstruksi Perspektif, Kanisius
- Modul Perkuliahan, Pengantar Arsitektur I, Institut Teknologi Bandung
- Burden, Ernest; Entourage A Tracing File, Mc. Graw-Hill
- White, Edwart T.; A Graphic Focabulary for Architecture Presentation, Florida A&M University
- Schaarwachter, Georg; Perspektif Untuk Para Arsitek, Erlangga
- Danto Sukmajati; Menggambar Teknik (Modul Perkuliahan UMB, 2002)