Minggu ke- 10
Oleh : Ir. Andjar Widajanti, MT
Penjabaran Isi Satuan acara pengajaran
CAKUPAN ISI (Content Summarry)
Denah, Tampak, Potongan dan Perspektif
PUSTAKA (References)
Chiara Joseph De, Standart Perencanaan Tapak, Jakarta, 1997
Hershberger, Robert, Architectural Programming & Predesign Manager, McGraw-Hill, NY, 1999, hal. 401-428
Reid, Grant W., Grafik Lansekap, Erlangga, Jakarta, 2001
Walker, Theodore D., Perancangan Tapak, Detail & Konstruksi, Erlangga, Jkt, 2001
Wang, Thomas C., Gambar Denah & Potongan, Erlangga, Jkt, 1999
Tugas Mahasiswa Arsitektur UMB
materi pengajaran
denah, tampak, potongan bangunan
& elemen pelengkap
Di dalam proses perancangan ide-ide perancang diwujudkan dalam gambar denah, potongan dan tampak bangunan. Ketiganya saling berkait, saling mempengaruhi dan saling melengkapi. Merancang denah harus memperhatikan potongan dan tampak luarnya. Merancang potongan harus memperhatikan denah dan tampak luarnya. Merancang tampak luarnya harus memperhatikan denah dan potongannya.
Gambar adalah metode peyampaian informasi dan suatu benda 3 dimensi dalam dua dimensi.
Bangunan selalu diwujudkan dalam tiga gambar yang dipresentasikan dalam gambar orthogonal, yaitu:
§ denah (plan)
§ potongan (section)/ penampang/ irisan
§ tampak luar bangunan (elevation)
denah
Denah merupakan gambar orthogonal suatu bangunan yang dipotong setinggi satu meter dari peil lantai. Secara umum denah dapat memberikan gambaran tentang dua hal, yaitu:
§ Tata letak ruangan
Dapat melihat letak ruang satu terhadap ruang yang lain, khususnya secara horizontal, tetapi tidak tertutup pula kemungkinan orang dapat melihat letak ruang yang satu terhadap ruang yang lain dalam perbedaan tinggi lantai, misalnya yang satu lebih tinggi dari yang lain, yang satu agak ke atas dsb.
§ Hubungan antar ruangan
Dapat melihat beberapa hal yang menyangkut hubungan ruang, baik hubungan secara fisik, hubungan secara lalu lintas ataupun hubungan secara visual.
Denah lantai dasar
Denah lantai 1
Denah lantai 2
Kekurangan: tanpa perabot
Denah lantai dasar
Lengkap dengan perabot interior dan eksterior
Denah Interior
Lengkap dengan perabot, lebih detail
Denah lantai dasar
Lengkap dengan perabot
Kekurangan: ,batas tapak tidak tergambar
Gambar Denah yang komunikatif tampak
Tampak bangunan adalah gambar orthogonal yang menggambarkan bangunan dari satu sisi. Pengolahan tampak bangunan selalu dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
§ Faktor dalam berupa hal-hal yang berada dalam masa bangunan itu sendiri, secara ringkas berwujud denah dan tampak bangunan.
§ Faktor luar, berupa hal-hal yang berada di luar bangunan tersebut. Secara global, faktor luar alam, antara lain letak tapak, situasi, kondisi di sekitar tapak, arah edar matahari, potensi-potensi alam seperti pemandangan baik, atau suasana-suasana alam khusus, lingkungan buatan yang menyatu dengan alam sekitar dsb.
Tampak bangunan mencerminkan:
§ Bentuk massa bangunan
§ Tempat dan bentuk tapak
§ Kondisi lingkungan.
Dalam pengolahan tampak bangunan terdapat kemungkinan-kemungkinan yaitu:
§ Satu tampak, karena memang hanya memiliki satu muka tampak
§ Dua tampak, karena memang memungkinkan dua muka tampak, misalnya tapak di sudut jalan, atau di satu jalan tetapi sisi tapak yang lain menghadap ke daerah yang kosong.
§ Tiga tampak, karena memang memungkinkan tiga muka tampak,
§ Empat tampak, adalah yang paling lengkap, karena memang memungkinkan empat muka tampak, baik karena letak tapaknya ataupun karena luasnya tapak yang tersedia.
Di dalam mengolah tampak bangunan, kita dapat mengelompokkan karya desain tersebut ke dalam lima kelompok:
§ Tampak merupakan cerminan dari dalam (denah dan potongan)
§ Tampak merupakan cerminan dari struktur
§ Tampak merupakan pengolahan kulit luar bangunan
§ Tampak merupakan penambahan ornamen-ornamen estetika
§ Tampak merupakan permainan bentuk-bentuk.
potongan
Potongan merupakan suatu gambar orthogonal yang menjelaskan secara menyeluruh sosok bangunan yang dimaksud. Di dalam potongan bangunan ini kita dapat melihat hal-hal antara lain:
§ Hubungan sosok bangunan dengan lahan di tempat bangunan itu berdiri.
§ Perbedaan fungsi-fungsi bangunan
§ Hubungan ruang-dalam dan ruang luar bangunan.
§ Hubungan ruang-ruang di dalam bangunan.
§ Secara vertikal (setengah tingkat, satu tingkat, mesanin, bertingkat-tingkat).
§ Kualitas-kualitas ruang, antara lain dimensi ruang (panjang, lebar, tinggi), pencahayaan, penghawaan, pemecahan-pemecahan khusus dsb.
§ Teknis bangunan, antara lain struktur bangunan yang diharapkan pada bangunan tersebut, konstruksi-konstruksi, utilitas bangunan dsb.
Gambar POTONGAN merupakan penjelmaan atas gambar denah terutama penjelasan atas segala hal yang berhubungan dengan dimensi-dimensi vertikal. Sedangkan dimensi-dimensi horizontal telah digambarkan di dalam denah.
Dengan hanya melihat denah, kadang-kadang kita agak sukar membayangkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Apalagi kalau denah tersebut merupakan denah yang lebih tinggi kompleks pengolahannya, yaitu denah yang mengandung permainan tinggi rendah permukaan lantai, plafon, permainan tinggi rendah permukaan tanah, permainan tinggi rendah bagian-bagian fisik bangunan, dsb.
Apabila kita melihat suatu denah terdiri atas ruang yang berdampingan, maka ada beberapa hal yang tidak dapat segera dijawab, misalnya:
§ Ruang manakah yang lantainya lebih tinggi?
§ Ruang manakah yang plafonnya lebih tinggi?
§ Ruang manakah yang atapnya datar dan manakah yang miring?
Perspektif
Perspektif adalah proyeksi dengan garis proyeksi konvergen menuju ke sebuah titik pengamat, hasilnya sama dengan pandangan manusia.
Setelah memahami dasar-dasar perspektif, contoh berikut adalah rancangan dengan aturan-aturan komposisi dan rendering.
Perspektif dengan aturan-aturan komposisi dan rendering tangan bebas
Perspektif dengan aturan-aturan komposisi dan rendering komputer