Minggu ke- 7
MK MENGGAMBAR ARSITEKTUR
SEMESTER I / 3 SKS
Penjabaran Isi Satuan acara pengajaran
CAKUPAN ISI (Content Summarry)
1. Bentuk benda-benda tiga dimensi
2. Obyek di dalam ruang
3. Peran cahaya memberikan tampak bentuk yang berbeda pada bentuk 3 dimensi dan obyek seperti tersebut diatas dengan teknik pensil.
4. Peran nada dan detail: tekstur, warna, naungan, bayangan, bentuk & volume, detail dan pola, pengeditan
Tugas ke-6: Bentuk 3 D & Obyek di ruangan(teknik pensil)
TUJUAN PEMBELAJARAN (Learning Outcomes)
Melatih mahasiswa agar mampu:
1. Menggambarkan bentuk benda-benda tiga dimensi sederhana dimana peran cahaya memberikan tampak bentuk-bentuk yang berbeda.
2. Menggambarkan obyek dalam ukuran-ukuran yang sebenarnya.
3. Mengaplikasikan teknik arsir/ hitam-putih, tebal-tipis, terang-gelap, dangkal-dalam pada benda-benda tiga dimensi sederhana tersebut dengan menggunakan teknik pensil.
KRITERIA PENILAIAN (Assesment Criteria)
Potensi dalam menggambar, metode atau tata cara menggambar arsitektur.
METODE PENILAIAN (Assesment Method)
1. Tugas bentuk 3D: dengan menggunakan teknik pensil.
2. Asistensi Tugas
PENYAMPAIAN (Delivery)
§ Tatap muka
§ Diskusi
§ Tugas Individu
§ Studio
PUSTAKA (References)
Ching, Francis D.K., Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, terjemahan, Erlangga, Jakarta, 2000.
Halse, Albert O, Architectural Rendering, MCGraw-Hill, Inc, NY, 1972
Laseau, Paul, Sketsa Bebas, Sebuah Pengantar, terjemahan, Erlangga, Jakarta, 2004
Mauro, Budi, Yasin, Teknik Menggambar Arsitektur, Bandung
White, Edward T., Halse, Albert O, Architectural Rendering, Collage of Architecture, Tallahassee, Florida
MATERI PENGAJARAN
Bentuk benda-benda tiga dimensi
Bola, silinder, kubus, kerucut, pramida adalah bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya memberikan bentuk-bentuk tampak yang berbeda.
Bola, silinder, kubus, kerucut, pramida tersebut dikembangkan atau diputar dari wujud dasar (lingkaran, segitiga, bujur sangkar).
OBYEK DIDALAM RUANG
Obyek atau benda selalu didalam ruang. Ruang dan obyek berada di dalam suatu tata hubungan yang tak terpisahkan yang satu menentukan yang lainnya. Dengan perkataan lain ruang tidak menggejala selama tidak ada obyek di dalamnya dan sebaliknya, obyek di luar atau tanpa ruang hanya merupakan cita dan konsep semata.
Mengamati obyek di dalam ruang membutuhkan sikap tertentu, karena dengan sikap ini akan menetapkan makna suatu obyek bagi pengamat.
Tujuan mengamati obyek adalah untuk menggabarkannya ke dalam bentuk dua dimensi (gambar berskala). Pengamat harus memperoleh ukuran karakter secermat-cermatnya, menggambarkan kembali sejelas-jelasnya (tidak mengubah bentuk aslinya dan memilih saat yang tepat, agar tercipta sudut pandang yang bagus atau jelas memperlihatkan kedalaman obyek tersebut.
Peran cahaya memberikan tampak bentuk yang berbeda.
Untuk menghindari gambar dengan kesan datar suatu gambar, kesan tiga dimensi dapat dicapai dengan: kontras, naung dan bayangan.
Mengaplikasikan Nada dan Detail
Contoh sketsa awal dengan menggunakan obyek di sekitar kita
gambarlah tepian-tepian yang utama, tambahkan garis letak benda
Naungan dan Bayangan
Naungan adalah area yang relatif lebih gelap di permukaan obyek yang tidak menerima penyinaran langsung.
Bayangan adalah area gelap yang terbentuk di permukaan oleh obyek yang terkena sinar matahari.
Bentuk dan Volume
Rendering untuk menggambarkan bentuk dan volume pada obyek dan material oleh pantulan, distorsi cahaya, permukaan yang dinaungi, tepi bayangan
teknik arsiran pendek dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk dan volume
permukaan yang dinaungi lebih terang dari pada bayangan yang jatuh
MK MENGGAMBAR ARSITEKTUR
SEMESTER I / 3 SKS/ 2003
TUGAS VI : BENTUK 3D & OBYEK DI DALAM RUANG
Tugas Mandiri: M7, 5% Nilai Akhir
TUJUAN
Melatih mahasiswa agar mampu:
1. Menggambarkan bentuk benda-benda tiga dimensi sederhana dimana peran cahaya memberikan tampak bentuk-bentuk yang berbeda.
2. Menggambarkan kembali penghayatan suatu obyek tertentu (misalnya: meja, kursi atau bak tanaman di ruang teras, di ruang makan atau diluar, gazebo) dengan skala yang tepat sesudah melakukan pengukuran secermat-cermatnya, demikian hingga timbul kesan demensi (bayangan) beserta sifat bahan (tekstur).
3. Mengaplikasikan teknik arsir/ hitam-putih, tebal-tipis, terang-gelap, dangkal-dalam pada benda-benda tiga dimensi sederhana dan obyek tersebut dengan menggunakan teknik pensil, tinta dan media warna.
FORMAT KERTAS
Kertas Padalarang/ concorde/ tidak licin, diatas 90 gr, ukuran 42 cm x 30 cm dengan garis tepi 1 cm dan kop standar yang telah ditentukan.
JADWAL
Pemberian dan pejelasan dimulai pada minggu ke-7 dan dikumpulkan pada minggu ke-8 sebelum UAS kepada Dosen/ Asisten sebelum dimulai perkuliahan.
TUGAS
Mahasiswa diminta untuk menggambarkan:
§ 5 bentuk benda, yaitu: bola, silinder, kerucut, piramida, kubus
yang diletakkan pada bidang bujur sangkar kosong berukuran 6 cm x 6 cm, dan
§ satu obyek (misalnya kursi, meja, bak tanaman) yang terletak pada suatu ruang (misalnya di ruang teras, di ruang makan) dengan bahan bangunan tertentu (misalnya lantai bebatuan atau ubin keramik kasar),
Berikan teknik arsir/ hitam-putih, tebal-tipis, terang-gelap, dangkal-dalam pada benda-benda tiga dimensi sederhana tersebut dengan menggunakan teknik pensil, sehingga memberikan tampak bentuk-bentuk yang berbeda oleh peran cahaya.
Gunakan
§ Pensil monokrom (H, F, HB, B, 2B, 3B, 4B)
§ Penghapus
Tidak diperkenankan menggunakan alat penggosok (kapas, kertas, dll)
Buku panduan:
Ching, Francis D.K., Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, terjemahan, Erlangga, Jakarta, 2000.
Halse, Albert O, Architectural Rendering, MCGraw-Hill, Inc, NY, 1972
Mauro, Budi, Yasin, Teknik Menggambar Arsitektur, Bandung
White, Edward T., Halse, Albert O, Architectural Rendering, Collage of Architecture, Tallahassee, Florida
Selamat bekerja
Oleh :IR. ANDJAR WIDAJANTI, MT