Rabu, 29 Juli 2009

MENGGAMBAR TEKNIK

MODUL KE 5


MENGGAMBAR TEKNIK


PANDANGAN BENDA




Gambar lukisan atau foto menunjukkan suatu benda sebagaimana benda itu tampak pada pengamatnya, tetapi tidak sebagaimana adanya. Gambar yang demikian tidak dapat menguraikan benda tersebut sepenuhnya, tidak dari arah mana pun benda tersebut dipandang, karena gambar tersebut tidak menunjukkan bentuk dan ukuran yang tepat pada beberapa bagiannya.


Di bidang industri, uraian lengkap dan jelas tentang bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat dibutuhkan untuk memastikan bahwa benda tersebut dibuat setepat yang dimaksudkan oleh pendesainnya. Untuk memberikan informasi ini, digunakan sejumlah pandangan, yang secara sistematis disusun. Sistem pandangan ini disebut proyeksi pandangan majemuk, Setiap pandangan memberikan informasi yang jelas jika pandangan tersebut dari arah yang tegak lurus dengan muka atau sisi utama bendanya. Misalnya, seorang pengamat yang melihat tegak lurus terhadap satu muka benda akan memperoleh pandangan sebenamya dari bentuk dan ukuran sisi tersebut (Gbr.la). Pandangan sebagaimana yang terlihat oleh pengamat ditunjukkan pada Gbr. Ib.(Pengamat secara teoretis berada pada jarak tak terhingga dari bendanya).


Ketiga ukuran utama suatu benda ialah lebar, tinggi, dan kedalaman (Gbr. la). Pada gambar teknik, istilah tetap ini digunakan untuk ukuran-ukuran yang diambil dari arah ini, tanpa memandang bentuk bendanya. Istilah "panjang" dan "tebal" tidak digunakan karena kedua istilah ini tidak dapat digunakan untuk semua hal. Perhatikan bahwa pandangan depan pada Gbr. Ib hanya menunjukkan tinggi dan lebar benda dan tidak kedalamannya. Pada kenyataannya, salah satu pandangan benda tiga-dimensi menunjukkan hanya dua-dimensi; dimensi ketiga dijumpai pada pandangan sebelahnya.


image001



MEMUTAR BENDA


Di samping ketiga pandangan yang baru saja diuraikan, pandangan lain dapat diperoleh dengan memutar bendanya, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 2. Pertama, pertahankan bendanya pada kedudukan pandangan-depan (Gbr. 2a). Untuk memperoleh pandangan atas (Gbr. 2b), putar bendanya untuk membuat bagian atas benda di atas dan mengarah ke Anda. Untuk memperoleh pandangan samping-kanan (Gbr. 2c), putar bendanya untuk membuat sisi kanan ke arah Anda. Untuk memperoleh pandangan dari sisi lainnya, Anda hanya perlu memutar benda untuk membuat sisi dimaksud menghadap ke arah Anda.


Pandangan atas, depan, sisi kanan, yang disusun berdekatan, ditunjukkan pada Gbr. 2d. Ini disebut tiga pandangan biasa karena ketiganya merupakan pandangan yang paling sering digunakan.


Pada tahapan ini kita dapat memperhatikan ruang antara pandangan hanyalah sebagai penampakan saja. Pandangan ini haruslah diberi jarak yang bagus, tetapi masih cukup dekat agar satu sama lain tampak berkaitan. Jarak antara pandangan depan dan atas dapat saja sama atau tidak sama dengan jarak antara pandangan depan dan samping.


Jika ukuran akan ditambahkan pada sketsanya, jarak yang cukup untuk ukuran ini haruslah dibuat di antara pandangan.


Keunggulan penting suatu pandangan dibandingkan dengan foto benda ialah bahwa bagan (features) yang tersembunyi (tak tampak) dapat secara jelas ditunjukkan dengan bantuan garis tak tampak. Pada Gbr. 2d, permukaan 7-8-9-10 pada pandangan depan tampak sebagai garis tampak 5-6 pada pandangan atas, dan sebagai garis tak tampak 15-16 pada pandangan samping. Juga, lubang A, yang tampak sebagai lingkaran pada pandangan depan, menunjukkan garis tak tampak 1-4 dan 2-3 pada pandangan atas, dan 11-12 dan 13-14 pada pandangan samping.


PANDANGAN KEENAM


Sembarang benda dapat dipandang dari enam arah yang saling tegak lurus, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 3a. Keenam pandangan ini dapat digambar jika perlu, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 3b. Keenam pandangan ini selalu disusun seperti yang ditunjukkan, yang merupakan susunan the American National Standard. Pandangan atas, depan, dan bawah disebariskan tegak lurus, sementara pandangan belakang, samping-kiri. Dan samping-kanan disebariskan mendatar. Menggambar suatu pandangan di luar tempatnya umumnya dianggap sebagai salah satu kesalahan yang terparah dalam gambar. Perhatikan bahwa tinggi ditunjukkan di pandangan belakang, samping-kiri, depan, dan bawah; dan kedalaman ditunjukkan pada empat pandangan yang mengelilingi pandangan depan-yakni pandangan samping-kiri, atas, samping-kanan, dan bawah. Setiap pandangan menunjukkan dua ukuran utama. Perhatikan juga bahwa pada keempat pandangan yang mengelilingi pandangan depan, bagian depan benda mengarah ke pandangan depan.


Pandangan bersebelahan saling berkebalikan, Jika pandangan depan pada Gbr. 3 dibayangkan sebagai bendanya sendiri, pandangan samping kanan diperoleh dengan melihat ke arah samping kanan dari pandangan depan tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah RS. Begitupun juga, jika pandangan samping-kanan dibayangkan sebagai bendanya sendiri, pandangan depan diperoleh dengan melihat ke sisi kiri dari pandangan samping kanan tadi, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah F. Hubungan yang sama berlaku di antara sembarang dua pandangan yang bersebelahan.


image002


Jelaslah, pandangan keenam dapat diperoleh dengan menggeser benda terhadap pengamat (Gbr. 2) atau dengan menggeser pengamat terhadap bendanya (Gbr. 3). Ilustrasi lain metode kedua diberikan pada Gbr. 4, yang menunjukkan enam pandangan dari sebuah rumah. Pengamat dapat berjalan mengelilingi rumah tersebut dan memandang depan, samping, dan belakang serta dapat membayangkan pandangan atas sebagaimana terlihat dari sebuah pesawat terbang dan bawah atau "pandangan mata-cacing" sebagaimana terlihat dari arah bawah.


Perhatikan penggunaan istilah "denah." untuk pandangan atas, dan "elevasi" untuk semua pandangan yang menunjukkan tinggi bangunan tersebut. Istilah ini biasa digunakan pada gambar arsitek dan kadang-kadang dengan acuan ke gambar di bidang lain.


ORIENTASI PANDANGAN DEPAN


Enam pandangan mobil ditunjukkan pada Gbr. 5.Pandangan yang dipilih untuk pandangan dalam hal ini ialah sampingnya, tidak bagian depan mobil tersebut. Umumnya, pandangan haruslah menunjukkan benda pada kedudukan operasinya, terlebih-lebih benda-benda yang lazim (seperti rumah yang ditunjukkan dan mobil ). Elemen mesin sering digambar pada kedudukan yang diambilnya dalam rakitan. Akan tetapi, dalam kebanyakan hal, ini tidak penting, dan juru gambar dapat mengandaikan benda pada sembarang kedudukan yang sesuai. Misalnya, batang-hubung mesin mobil biasanya digambar mendatar pada kertas gambar. Juga, adalah umum untuk menggambar sekrup, baut, poros, tabung, dan bagian-bagian yang berbentuk panjang lainnya pada kedudukan mendatar.


image003


PANDANGAN YANG DIBUTUHKAN


Sebuah gambar untuk digunakan di produksi haruslah hanya berisi pandangan yang dibutuhkan untuk uraian bentuk yang jelas lengkap bendanya, Pandangan minimum yang dibutuhkan ini diacu sebagai pandangan yang dibutuhkan. Dalam memilih pandangan, juru gambar haruslah memilih pandangan yang paling jelas menunjukkan kontur atau bentuk penting dan memiliki garis tak tampak yang paling sedikit.


Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6a, tiga bagan (feature) nyata benda yang perlu ditunjukkan pada gambar: (1) bagian atas yang bulat dan lubang, yang dilihat dari depan; (2) takikan persegi panjang dan sudut yang membulat, yang dilihat dari atas; dan (3) sudut kanan dengan sudut yang berfilet (bulat), yang dilihat dari samping.


image004


Cara lain untuk memilih pandangan yang dibutuhkan ialah menghilangkan pandangan yang tak perlu. Gambar 6b menunjukkan sketsa kecil keenam pandangan. Baik pandangan depan maupun belakang menunjukkan bentuk sebenarnya lubang dan bagian atas yang bulat, tetapi pandangan depan lebih disukai karena pandangan ini tidak memiliki garis tak tampak. Oleh sebab itu, pandangan belakang (yang jarang dibutuhkan) dihapus Baik pandangan atas maupun bawah menunjukkan takikan persegi panjang dan sudut yang bulat, tetapi pandangan atas lebih disukai karena pandangan ini memiliki garis tak tampak yang lebih sedikit. Baik pandangan samping-kanan maupun samping-kiri menunjukkan sudut tegak dengan sudut yang berfilet. Pada kenyataannya, dalam hal ini pandangan sampingnya identik, kecuali arahnya saja yang terbalik. Dalam hal seperti itu, adalah hal yang lazim untuk memilih pandangan samping-kanan.


Pandangan yang dibutuhkan, dengan demikian merupakan ketiga pandangan yang tersisa: pandangan atas, depan, dan samping-kanan. Pandangan ini merupakan ketiga pandangan biasa yang diacu dalam kaitannya dengan Gbr. 2. Benda yang lebih kompleks mungkin membutuhkan lebih dari tiga pandangan atau pandangan khusus, seperti pandangan sebagian.


GAMBAR DUA PANDANGAN


Sering terjadi hanya dua pandangan yang dibutuhkan untuk menguraikan dengan jelas bentuk suatu benda. Pada Gbr. 7a, pandangan samping-kanan menunjukkan kontur yang tak penting untuk benda tersebut dan oleh sebab itu dapat dihapus. Pada Gbr. 7b, pandangan atas dan depan identik, jadi pandangan atas dihilangkan. Pada Gbr 7c, semua informasi diberikan pada pandangan depan dan atas sehingga pandangan samping tidak perlu.


Sering muncul pertanyaan: Berapakah jumlah pandangan minimum yang mutlak dibutuhkan ? Misalnya, pada Gbr. 8, pandangan atas dapat saja dihilangkan,yang hanya menyisakan pandangan depan dan samping kanan. Akan tetapi, jauh lebih sulit " membaca" dua pandangan atau memvisualkan bendanya, karena bentuk ’Z’ karakteristik pandangan atas dihilangkan. Disamping itu, seseorang hams menganggap bahwa sudut A dan B (pandangan atas) berbentuk persegi dan tidak berfilet. Dalam contoh inis ketiga pandangan tetap dibutuhkan.


Jika suatu benda hanya membutuhkan dua pandangan dan pandangan samping-kiri dan samping-kanan sering sama uraiannya, pandangan samping-kanan lazim dipilih (Gbr. 9). Jika kontur A dihilangkan, maka keberadaan takikan B akan membuat perlunya memilih pandangan samping-kiri ketimbang pandangan samping-kanan. Jika hanya dua pandangan yang diperlukan dan pandangan atas dan bawah sama uraiannya, pandangan atas lazim dipilih (Gbr. 10). Jika hanya dua pandangan yang diperlukan dan pandangan atas dan pandangan samping-kanan sama uraiannya, pilihan gabungan ialah pandangan yang tempatnya paling sesuai pada kertas gambarnya (Gbr. 11).


image005


GAMBAR SATU PANDANGAN


Sering, pandangan tunggal yang dilengkapi dengan catatan atau lambang berhuruf sudah cukup untuk menguraikan secarajelas bentuk suatu benda yang relatif sederhana. Pada Gbr. 12a, satu pandangan pelat selip (shim) ditambah catatan yang memperlihatkan tebalnya 0,25 mm sudah cukup.


PadaGbr. 12b, ujung kiri ialah 65 mm persegi, bagian berikutnya berdiameter 49,22 mm, yang berikutnya berdiameter 31,75 mm, dan bagian yang berulir berdiameter 20 mm. seperti yang diperlihatkan oleh catatannya. Hampir seluruh poros, baut, sekrup, dan bagian-bagian mesin yang serupa harus disajikan oleh pandangan tunggal secara ini.


image006


GARIS-GARIS TAK TAMPAK


Praktek yang benar dan yang salah dalam menggambar garis-garis tak tampak diilustrasikan pada Gbr. 13. Umumnya, garis tak tampak harus bersambung dengan garis tampak kecuali jika penyambungan itu membuat garis tampak diperpanjang terlalu jauh, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 13a. Dengan kata lain, biarkan ada celah manakala garis tak tampak merupakan lanjutan dari garis tampak. Garis-garis tak tampak harus berpotongan untuk membentuk sudut L dan T (Gbr. 13b). Garis tak tampak harus "melompat" garis tampak apabila memungkinkan (Gbr. 13c). Garis-garis tak tampak yang sejajar harus digambar sedemikian rupa sehingga goresannya berselang-seling, seperti susunan batu bata (Gbr. 13d). Apabila dua atau tiga garis tak tampak bertemu pada satu titik, goresannya harus bertemu, seperti yang ditunjukkan untuk bagian bawah lubang gurdi pada Gbr. 13e dan untuk bagian atas kerucut-benam (countershunk) padaGbr. 13f. Contoh pada Gbr. 13g serupa dengan contoh pada Gbr. 13a; garis-garis tak tampak tidak bertemu dengan garis tampak apabila hal ini membuat garis tampak terlalu memanjang. Metode penggambaran yang benar dan yang salah untuk busur tak tampak ditunjukkan pada Gbr. 13h.


Garis-garis tak tampak yang digambar secara salah dapat dengan mudah merusak gambar. Goresan haruslah kira-kira 5 mm panjangnya dan berjarak 1 mm, yang ditaksir dengan menggunakan mata. Perjelas awal dan ujung goresan dengan menekankan pensil, tanpa memandang apakah gambar dibuat tangan atau secara mekanis.


Sejauh yang memungkinkan, pandangan haruslah dipilih yang menunjukkan bagan seperti garis-garis tampak. Garis-garis tak tampak harus digunakan apabila diperlukan untuk membuat gambarnya jelas. Garis-garis tak tampak yang tidak dibutuhkan untuk kejelasan haruslah dihapus agar tidak menyesakkan gambar dan juga untuk menghemat waktu. Akan tetapi, para pemula harus berhati-hati atas pembuangan garis tak tampak hingga pengalaman menunjukkan kapan garis-garis tak tampak tersebut dapat dihilangkan secara aman.



GARIS SUMBU


Garis sumbu (lambang:( L.) digunakan untuk menandai sumbu-sumbu atau fitur benda simetrik, lingkaran baut, dan lintasan gerak. Contoh penggunaannya ditunjukkan pada Gbr. 14. Seperti ditunjukkan pada Gbr. 14a, garis sumbu tunggal dilukis pada pandangan memanjang dan garis sumbu melintang dalam pandangan lingkaran. Goresan harus memanjang secara seragam kita-kira 8 mm di luar bagan untuk siapa garis sumbu ini dilukis.


Panjang goresan dari garis sumbu beragam dari 20 hingga 40 mm atau lebih, tergantung pada ukuran gambarnya. Goresan pendek haruslah kira-kira 5 mm panjangnya, dengan jarak kira-kira 2 mm. Garis sumbu harus selalu diawali dan diakhiri dengan coretan panjang. Garis sumbu yang pendek, khususnya untuk lubang yang kecil, dapat dibuat garis menerus (Gbr. 14e). Selalulah membiarkan adanya jarak apabila garis sumbu berupa lanjutan garis tampak atau tak tampak. Garis sumbu harus cukup tipis untuk dapat dibedakan dengan garis tampak atau tak tampak, tetapi cukup tebal untuk dapat direproduksi dengan baik.


Garis sumbu berguna terutama dalam pemberian ukuran dan harus dihilangkan dari sudut yang dibulatkan atau yang berfilet yang tak penting dan bentuk-bentuk lain yang bersifat penempatan.


image007




MENSKETSA DUA PANDANGAN


Sketsa balok dukung Gbr. 15 membutuhkan hanya dua pandangan. Langkah-langkah dalam mensketsanya ialah sebagai berikut:


1. Buat kerangka secarahaluspersegipanjang luarnya untuk dua pandangan (Gbr. 15.1). Sketsa garis mendatar 1 dan 2 untuk menentukan tinggi bendanya, sambil membuat jarak A hampir sama. Sketsa garis tegak 3, 4, 5, dan 6 untuk menentukan lebar dan kedalaman dalam perimbangan yang benar dengan tinggi yang telah dibuat, sambil membuat jarak B hampir sama dan jarak C sama dengan atau sedikit kurang dari jarak B.


2. Buat kerangka rincian yang lebih kecil, dengan menggunakan diagonal untuk menentukan tempat pusatnya (Gbr. 15.II). Sketsa secara halus lingkaran dan busurnya.


3. Pudarkan seluruh garis bantu dengan penghapus lunak, dan pertebal seluruh garis akhir (Gbr. 15.111).


MENSKETSA TIGA PANDANGAN


Sketsa braket tuas yang membutuhkan tiga pandangan ditunjukkan pada Gbr. 16a. Langkah-langkah dalam mensketsa tiga pandangan ialah sebagai berikut:


1. Buat kerangka persegi panjang luar untuk ketiga pandangan (Gbr. 16.1). Sketsa garis-garis mendatar 1,2.3, dan 4 untuk menentukan tinggi pandangan depan dan kedalaman pandangan atas, dengan membuat jarak yang hampir sama dan jarak C yang sama atau sedikit kurang dari satu jarak A.


Sketsa garis-garis tegak 5, 6,7, dan 8 untuk menetapkan lebar pandangan atas dan depan dan kedalaman pandangan samping. Pastikan bahwa kedalaman ini dalam perimbangan yang benar terhadap tingginya, sambil membuat jarak B hampir sama dan jarak C sama atau sedikit kurang dari satu jarak B. Perhatikan bahwa jarak C dan D tidak perlu sama, tetapi bebas satu sama lain. Serupa halnya, jarak A dan B tidak perlu sama.


Untuk memindahkan kedalaman ukuran dari pandangan atas ke pandangan samping, gunakan tepi karton atau secarik kertas, seperti yang ditunjukkan, atau pindahkan jarak ini dengan menggunakan pensil sebagai alat pengukur (lihat Gbr. 20b dan 20c). Perhatikan bahwa kedalaman pada pandangan atas dan pandangan samping selalu harus sama.


2. Buat kerangka seluruh rinciannya secara halus (Gbr. 16.IT).


3. Sketsa seluruh busur dan lingkaran secara halus (Gbr. 16.III).


4. Perhalus seluruh garis bantu dengan penghapus lunak (Gbr. 16.1V).


5. Pertebal seluruh garis akhir sehingga pandangannya akan tampak jelas (Gbr. 16.V).


PENYEBARISAN PANDANGAN


Kesalahan dalam menyusun pandangan sudah begitu lazim dilakukan oleh mahasiswa sehingga perlu untuk mengulangi ini: Pandangan harus digambar sesuai dengan susunan Standar Nasional Amerika (the American National Standards).


Gambar 17a menunjukkan penuntun tak sesumbu yang membutuhkan tiga pandangan. Ketiga pandangan ini, yang disusun secara benar, ditunjukkan pada Gbr. 17b. Pandangan atas harus tepat di atas pandangan depan, dan pandangan samping-kanan harus langsung di kanan pandangan depan-tidak tak sebaris, seperti pada Gbr. 17c. Juga, jangan sekali-kali menggambar pandangan pada kedudukan terbalik, dengan pandangan bawah di atas pandangan depan atau pandangan samping kanan di kiri pandangan depan (Gbr. 17c), walaupun pandangannya sebaris dengan pandangan depan.


ARTI GARIS


Garis tampak atau tak tampak memiliki tiga arti yang mungkin (Gbr. 18): (1) perpotongan dua permukaan, (2) pandangan tepi permukaan, (3) pandangan kontur permukaan lengkung. Karena tidak ada bayangan pada gambar kerja, maka kita perlu mencermati seluruh pandangan untuk menentukan arti garis-garis tersebut.


Misalnya, garis AB pada bagian atas pandangan depan dapat saja dianggap sebagai pandangan tepi permukaan rata jika kita melihat hanya pada pandangan depan dan atas dan tidak mengamati permukaan lengkung pada bagian atas benda tersebut, seperti yang ditunjukkan pada pandangan samping-kanannya.


Serupa halnya, garis tegak CD di depan pandangan depan dapat saja dianggap sebagai pandangan tepi permukaan datar jika kita melihat hanya pada pandangan depan dan samping. Akan tetapi, pandangan samping menunjukkan bahwa garis tersebut menyajikan perpotongan permukaan condong.


PRIORITAS GARIS


Garis tampak, garis tak tampak, dan garis sumbu sering berhimpit pada gambar dan juru gambar harus mengetahui garis yang mana yang tampil di depan. Garis tampak selalu di atas (menutupi) garis sumbu atau garis tak tampak, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 19. Garis tak tampak selalu di atas garis sumbu, seperti yang ditunjukkan pada C. Perhatikan bahwa di A dan C ujung-ujung garis sumbu ditunjukkan, tetapi dipisahkan dari pandangan oleh celah sempit.


image008


GRAFIK KOMPUTER


Sketsa pendahuluan biasanya dilakukan pada kertas dengan pensil atau pulpen. Gambar CAD yang lebih rinci biasanya mengikuti sketsa pendahuluan tersebut. Gambar CAD yang telah selesai harus menggunakan kaidah yang sama untuk menyusun pandangan, yang secara jelas menggambarkan benda gambamya, dengan menggunakan pola garis-garis yang sesuai dan tebal garis, dan mengikuti semua standar yang dibutuhkan untuk gambar yang dibuat dengan tangan (Gbr. 20).


image011



Oleh : Nanang Ruhyat, MT.

blog comments powered by Disqus

Posting Komentar



 

Mata Kuliah Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER