Minggu ke- 13
Oleh : Ir. Andjar Widajanti, MT.
CAKUPAN ISI (Content Summarry)
Interior dalam arsitektur
PUSTAKA (References)
Ching, Francis D.K., Grafik Arsitektur, terjemahan, Erlangga, Jakarta, 1990.
Stirling, James, Building and Projects 1975-1992, Thames and Hudson, 1994.
Majalah idea, beberapa edisi
Tugas Mahasiswa Arsitektur Umniversitas Mercu Buana
materi pengajaran
Interior dalam arsitektur
Pengalaman dalam Arsitektur adalah pengalaman keruangan, bagaimana kita merasakan ruang dalam (interior), yang tentu berkaitan dengan kualitas dari interior.
BEBERAPA PENENTU KUALITAS RUANG ARSITEKTUR
Beberapa penentu kualitas ruang berikut harus sesuai dengan fungsi (gerak dan perabot yang digunakan);
a. Dimensi : proporsi dan skala
b. Wujud : bentuk
c. Permukaan; warna, tekstur, pola
d. Bukaan: tingkat ketertutupan, cahaya dan Pandangan
Interior dalam arsitektur menyangkut interior yang melekat pada bangunan. Arsitek merancang interior sejak awal karena ingin memberikan kualitas tertentu pada ruang-ruang dalam bangunan yang dirancangnya, sehingga interior ini tidak dapat dirancang setelah bangunan selesai.
Pada sebuah bangunan, selain ekspresi yang muncul melalui tampak bangunan, ruang-ruang dalamnya memegang peranan penting. Biasanya arsitek akan memikirkan secara detail ekspresi, kesan, suasana ruang yang bagaimana yang harus dimunculkan dalam bangunannya. Hal ini dapat dilakukan melalui penonjolan struktur, pemakaian bahan (material), penentuan volume ruang, perletakan ruang (melalui penzoningan), hubungan-hubungan ruang, bentuk ruang, bentuk sirkulasinya, dsb. Jika arsitek mendisain bangunan secara total maka semua hal tersebut tidak luput dari pemikirannya.
Tema tertentu (dari keinginan pemilik rumah) dapat menjadi acuan dalam memperoleh ruang-ruangnya. Keterbukaan pada ruang keluarga, mungkin dengan banyak bukaan/ jendela selain untuk pemandangan keluar, atau kedekatan hubungan dengan ruang tidur setiap anak, dst.
Berikut beberapa interior rumah tinggal
Bathroom
Bedroom
Kitchen
Diningroom
Livingroom
Study room
eberapa ekspresi, kesan, suasana ruang yang dapat dilakukan melalui pemakaian bahan (material) dan penentuan volume ruang seperti berikut ini tidak mengikat (tidak harus) Karena setiap rancangan interior disesuaikan dengan keinginan pemakainya.
TINGGI JENDELA
Tinggi jendela pada umumnya (tidak harus) pada ruang-ruang berikut ini:
DINDING
LANTAI
Ekspresi, kesan, suasana ruang dapat dilakukan melalui pemakaian bahan (material) seperti berikut ini:
APLIKASI LANTAI (pada umumnya, tidak harus):
- Ruang Tamu : hangat atau formal
- Ruang Keluarga : padu padan yang pas
- Ruang Tidur : lembut
- Ruang Dapur : mudah dibersihkan
- Kamar Mandi : aman dengan tekstur kasar
- Tangga : kuat dan gampang dibersihkan
- Garasi dan carport: perlu lantai tahan banting- Teras : berwarna/ alami