MODUL 13
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
RESKINO, SE, M.Si, Akt
AKUISISI DISPOSISI
PROPERTI PABRIK, dan PERALATAN
Karakteristik utama dari property, pabrik dan peralatan adalah:
- Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali
- Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan
- Aktiva tersebut memiliki substansi fisik
AKUISISI PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN
Biaya historis merupakan dasar yang digunakan untuk menilai property, pabrik, dan peralatan. Biaya histories diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Setiap biaya terkait yang muncul setelah akuisisi aktiva, seperti penambahan, perbaikan, atau penggantian, hanya akan ditambahkan ke biaya aktiva jika hal itu memberikan jasa potensial di masa depan.
Biaya harus menjadi dasar penggunaan pada tanggal akuisisi karena kas atau harga ekuivalen kas merupakan pengukur nilai aktiva terbaik pada saat itu. Ketidaksepakatan setelah akuisisi berkenaan dengan perbedaan antara biaya histories dan metode penilaian lainnya.
Alas an utama pernyataan ini adalah
(1) Akuntansi dollar konstan (penyesuaian atas perubahan tingkat harga umum)
(2) Akuntansi biaya berjalan (penyesuaian atas perubahan tingkat harga khusus)
(3) Nilai realisasi bersih
(4) Kombinasi dari akuntansi dollar konstan dan biaya berjalan atau nilai realisasi bersih
Biaya Tanah
Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatkan hingga siap untuk digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Biaya tanah biasanya mencakup:
- Harga beli
- Biaya penutup, seperti sertifikat hak milik, honor pengarah, dan honor pencatat
- Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan, seperti meratakan, menimbun, menggosongkan, dan membersihkan
- Asum si mengenai hak gadai atau hipotik dan
- Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas
apabila tanah dibeli untuk tujuan membangun sebuah bangunan baru itu akan dianggap sebagai biaya tanah. Penghancuran bangunan lama - membersihkan, meratakan, dan menimbun - dianggap sebagai biaya tanah karena biaya-biaya ini diperlukan agar tanah berada pada kondisi yang siap untuk digunakan.
Biaya bangunan
Biaya-biaya ini termasuk
(1) Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi
(2) Honor professional serta ijin mendirikan bangunan.
Salah satu masalah akuntansi yang terlibat adalah memutuskan apa yang harus dilakukan dengan bangunan lama yang berada pada lokasi konstruksi bangunan baru
Biaya peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik, dan aktiva tetap sejenis lainnya. Biaya ini temasuk harga beli, biaya pengangkutan dan penanganan, asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan, biaya fondasi khusus jika diperlukan, biaya pemasangan dan perakitan, serta biaya untuk menjalankan uji coba.
Aktiva yang dibuat sendiri
Biasanya perusahaan membuat sendiri aktivanya. Penentuan biaya mesin dan aktiva tetap lainnya semacam itu dapat menimbulkan masalah. Tanpa melibatkan harga beli atau harga kontrak, perusahaan harus mengalokasikan biaya dan beban untuk mendapat biaya aktiva yang dibuat sendiri.
Pembebanan biaya produksi tidak langsung akan menimbulkan masalah khusus. Biaya tidak langsung ini, yang disebut overhead atau beban, terdiri dari biaya tenaga, pemanas, listrik, asuransi, pajak kekayaan atas bangunan pabrik dan peralatan, tenaga pengawas pabrik, penyusutan aktiva tetap dan perlengkapan.
Biaya-biaya ini dapat ditangani dengan salah satu dari tiga cara berikut:
(1) tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktiva
(2) membebankan bagian dari total overhead ke proses konstruksi
(3) alokasi berdasarkan produksi yang hilang
Biaya bunga selama konstruksi
Tiga pendekatan untuk memberlakukan bunga yang muncul dalam pembiayaan konstruksi atau akuisisi property, pabrik, dan peralatan:
(1) Tidak mengkapitalisasi beban bunga selam periode konstruksi
(2) Membebankan semua biaya dana yang digunakan, baik yang dapa diidentifikasi maupun yang tidak ke konstruksi
(3) Hanya mengkapitalisasi biaya bunga actual yang terjadi selam kontruksi
Aktiva yang memenuhi kualifikasi
Untuk memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga, aktiva harus memiliki periode waktu untukmenyiapkan agar dapat igunakan. Pengkapitalisasian biaya bunga dimulai dari pengeluaran pertama yang berhubungan dengan aktiva, dan kapitalisasi ini akn terus berlanjut hingga aktiva selesai dan siap digunakan
Periode kapitalisasi
Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi, yang dimulai apabila tiga kondisi berikut terjadi:
u Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan
v Aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat digunakan sedang berjalan
w Biaya bunga telah terjadi
Jumlah yang harus dikapitalisasi
Jumlah yang harus dikapilatisasi dibatasi hingga periode jika biaya bunga actual terendah yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat dihindarkan adalah jumlah biaya bunga selama periode berjalan yang secara teoritas dapat dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan
Akumulasi pengeluaran rata-rat tertimbang. Dalam menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang, pengeluaran konstruksi ditimbang dengan jumlah waktu dimana terdapat biaya bunga akibat dari pengeluaran terebut.
Suku bunga. Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga yang tepat untuk diaplikasikan pada akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang adalah
u Gunakan suku bunga yang terjadi atas pinjaman khusus
v Gunakan suku bungan rata-rata tertimbang yang terjadi atas semua hutang lainnya yang beredar selama periode perjalan
Masalah khusus yang berhubungan dengan kapitalisasi bunga
Tiga msalah yang berhubungan dengan kapitalisasi bungan yang memerlukan perhatian khusus.
u Pengeluaran untuk tanah
v Pendapatan bunga
w Signifikansi kapitalisasi bunga
PENILAIAN
Aktiva harus dicata pada nilai pasar wajar yang diberikan pada saat akuisisi atau nilai wajar yang diterima, mana yang memiliki bukti lebih jelas. Akan tetapi, nilai pasar kadang-kadang menjadi tidak jelas akibat proses perolehan aktiva itu.
Diskon tunai
Apabila aktiva tetap dibeli dengan diskon tunai karena membayar lebih cepat, maka bagaimana diskon tersebut dilaporkan? Jika diskon ini diambil, maka hal tersebut harus dipertimbangkan sebagai pengurang harga beli aktiva. Akan tetapi, hal yang masih belum jelas adalah apakah pengurangan biaya atau harga pokok aktiva itu harus terjadi meskipun diskon tidak diambil.
Kontrak pembayaran yang ditangguhkan
Aktiva tetap seringkali dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang dengan menggunakan wesel, hipotik, obligasi, atau kewajiban peralatan. Agar merekflesikan biaya secara tepat, aktiva, yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang melakukan kontrak pada tanggal transaksi.
Pembelian lump sum
Permasalahan khusus dalam penentuan harga aktiva tetap muncul ketika sekelompok aktiva tetap dibeli pada harga lum sum tunggal. Apabila situasi semacam ini terjadi, dan bukan merupakan hal yang tidak biasa, maka prakteknya adalah mengalokasikan total biaya di antara berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya.
Penerbitan saham
Apabila property diperoleh melalui penerbitan sekuritas seperti saham biasa, maka biaya property itu tidak dapat diukur secara tepat dengan nilai pari atau nilai ditetapkan saham tersebut. Jika saham itu sedang diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan merupakan indikasi yang wajar atas biaya property yang diperoleh karena saham merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan.
Pertukaran aktiva Nonmoneter
Akuntansi yang tepat untuk pertukaran aktiva nonmoneter masih diperdebatkan atau masih controversial. Sebagian akuntan berpendapat bahwa akuntansi untuk jenis pertukaran ini harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu keuntungan atau kerugian.
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu keuntungan atau kerugian. Sebagian lagi berpendapat bahwa akuntansi harus didasarkan atas jumlah yang tercatat (nilai buku) dari aktiva yang diberikan, tanpa mengakui keuntungan atau kerugian. Sementara yang lainnya lagi memilih pendekatan yang akan mengakui kerugian dalam semua kasus, tapi menangguhkan keuntungan dalam situasi khusus.
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, mana yang memiliki bukti lebih jelas.
Guna mengilustasikan akuntansi untuk jenis transaksi yang berbeda tersebut,kita akan membahas tiga situasi berikut:
u Akuntansi untuk aktiva yang tidak sama
v Akuntansi untuk aktiva yang sama-situasi kerugian
w Akuntansi untuk aktiva yang sama - situasi keuntungan
Akuntansi untuk kontribusi
Perusahaan kadang-kadang dapat menjadi penerima atau pemberi kontribusi. Kontribusi semacam itu disebut transfer tanpa timbale balik karena mereka mentransfer aktiva pada satu arah.
Apabila aktiva diperoleh melalui donasi, maka konsep biaya yang ketat menyatakan bahwa penilaian atas aktiva ini harus nol. Namun penyimpangan dari prinsip biaya ini tampaknya dapat dibenarkan, karena satu-satunya biaya yang dikeluarkan (biaya hokum dan pengeluaran lainnya yang relative kecil) bukan meupakan dasar akuntansi yang tepat untuk aktiva yang diperoleh. Tidak mencatat sama sekali berarti mengabaikan realitas ekonomi dari kenaikan kekayaan dan aktiva. Karen aitu, nilai wajar aktiva harus digunakan untuk menentukan nilainya dalam pembukuan.
Metode penilaian lainnya
Suatu pengecualian dari prinsip biaya histories muncul dalam akuisisi aktiva tetap melalui donasi, yang didasarkan atas niali wajar. Pendekatan lainnya yang kadang-kadang diijinkan dan dianggap bukan merupakan pelanggaran (semoga biaya
BIAYA SETELAH AKUISIS
Setelah aktiva tetap dipasang dan siap untuk digunakan, dapat terjadi biaya tambahan yang berkisar dari reparasi biasa hingga penambahan yang signifikan. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan ttt harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi:
u Umur manfaat aktiva harus meningkat
v Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat
w Kuantitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan
Pengeluaran yang tidak meningkatkan manfaat aktiva di masa depan harus dianggap sebagai beban. Perbedaan antara pengeluaran modal (aktiva) dan pengeluaran pendapatan (beban) tidak selalu jelas. Menentukan unit property yang berkaitan dengan biaya tersebut adalah sangat penting.
Secara umum terdapat empat jenis pengeluaran utama berkaitan denga aktiva yang ada:
|
Penambahan
Penambahan umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut definisinya setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva baru telah diciptakan
Perbaikan dan penggantian
Perbaikan dan penggantian merupakan substitusi dari satu aktiva dengan aktiva lainnya. Apa perbedaan antara perbaikan dan penggantian? Perbaikan adalah penggantian aktiva yang sekarang sedang digunakan dengan aktiva lain yang lebih baik
Jika ditentukan bahwa pengeluaran meningkatkan potensi pelayanan masa depan dari aktiva, dan oleh karena itu, pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi, maka akuntansinya diperlakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut, tergantung pada situasinya:
u Pendekatan Substitusi
v Mengkapitalisasi biaya baru
w Membebankan ke akumulasi penyusutan
Penyusunan kembali dan pemasangan kembali
Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali yang merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat di periode msa depan, berbeda dengan penambahan, penggantian dan perbaikan
Reparasi
Adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva tetap berada dalam kondisi siap operasi; biaya ini dapat dibebankan kea kun beban selam periode terjadinya atas dasar bahwa periode tersebut merupakan periode yang paling banyak menerima manfaat
DISPOSISI AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat ditarik secara sukarela atau dilepaskan sebagai penjualan, pertukaran, konversi terpaksa, atau pembuangan. Tanpa memerhatikan waktu pelepasan, penyusutan harus dihitung hingga tanggal disposisi dan kemudian semua akun yang berhubungan dengan aktiva yang ditarik itu harus dihilangkan
Penjualan aktiva tetap
Penyusutan harus dicata selam periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan.
Konversi terpaksa
Kadang-kadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konversi terpaksa seperti kebakaran, banjir, pencurian, atau pembebasan. Keuntungan atau kerugian akan diperlakukan dengan cara yang tidak berbeda denganjenis disposisi lainnya kecuali bahwa hal itu seringkali dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba-rugi